Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFPPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan tarif impor 15 persen untuk Korea Selatan (Korsel), turun dari ancaman sebelumnya di 25 persen. Penurunan itu dinilai sebagai bagian dari kesepakatan yang meredakan ketegangan dengan mitra dagang, khususnya di Asia.Dikutip dari Reuters, kesepakatan tersebut diumumkan tak lama setelah Trump bertemu dengan para pejabat Korsel di Gedung Putih, jelang pemberlakuan kebijakan tarif impor dari AS pada 1 Agustus 2025. Korsel merupakan eksportir besar ke AS terkait cip komputer, mobil, hingga baja."Dengan bangga saya umumkan bahwa Amerika Serikat telah menyetujui Perjanjian Perdagangan Penuh dan Lengkap dengan Republik Korea," tulis Trump di Truth Social.Trump menyebut Korea Selatan setuju untuk berinvestasi USD 350 miliar di AS dalam proyek-proyek yang dipilih oleh Trump dan membeli produk-produk energi senilai USD 100 miliar.Ia juga mengatakan Korea Selatan akan menerima produk-produk AS, termasuk otomotif dan pertanian, ke pasarnya dan tidak akan mengenakan bea masuk.Negosiasi pada Rabu (30/7) waktu AS itu disebut merupakan ujian awal bagi Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang menjabat sejak Juni. Ia mengatakan kesepakatan tersebut telah menghilangkan ketidakpastian ekspor dan menetapkan tarif AS lebih rendah atau sama tingginya dengan para pesaing utama."Kita telah melewati rintangan besar," kata Lee dalam sebuah unggahan di Facebook. Lee berencana akan mengunjungi Gedung Putih dalam dua minggu ke depan untuk melakukan pertemuan pertamanya dengan Donald Trump.Mengenai keterangan Trump itu, para pejabat tinggi Korea Selatan mengatakan regulasi terkait pangan mulai pasar beras hingga daging sapi masih dibicarakan lebih lanjut."Kita menghindari yang terburuk dan memilih yang terbaik berikutnya. Banyak hal akan bergantung pada bagaimana investasi ke AS disusun," kata mantan Menteri Perdagangan Korea Selatan, Cheong In-kyo."Tergantung bagaimana dan di mana USD 350 miliar akan dibelanjakan, dana ini akan dipandang berbeda," tambahnya.