Ilustrasi seseorag di bandara (Pexels/Anna Shvets)JAKARTA - Ketika menunggu jadwal penerbangan di bandara, banyak orang yang mengandalkan Wi-Fi gratis di bandara untuk menghabiskan waktu dengan berselancar di internet. Namun, hal ini ternyata harus diwaspadai.Dikutip dari Mirror, pada Kamis, 31 Juli 2025, meskipun gratis, Wi-Fi gratis di bandara dapat menyebabkan seseorang terkena kejahatan digital atau cyber crime. Pakar menyebut bahwa risiko terjadinya serangan siber paling berbahaya tinggi saat mengakses Wi-Fi publik, terutama di bandara.Banyak pengguna langsung terhubung ke jaringan publik tanpa ragu untuk memeriksa email, mengakses aplikasi perbankan, atau memesan akomodasi di menit-menit terakhir. Menurut ahli koneksi itu dapat membuka jalur bagi pencurian data yang sangat sensitif.Penjahat siber mendapat kesempatan untuk mengumpulkan berbagai macam detail pribadi, mulai dari keberadaan dan riwayat perjalanan Anda hingga data keuangan. Terlebih Wi-Fi publik sering tidak terenkripsi sehingga aktivitas internet sepenuhnya rentan.“Banyak pengguna tidak menyadari bahwa jaringan Wi-Fi publik (seperti di bandara) sering kali tidak mengenkripsi data yang Anda kirimkan,” tutur CEO situs perbandingan broadband Fibre Compare, Geoff Pestell.Tak hanya itu, ada juga risiko terjadinya malware dan phising. Penjahat siber dapat memasukkan perangkat lunak berbahaya ke perangkat melalui tautan unduhan palsu atau menipu wisatawan untuk mengisi formulir penipun yang disamarkan sebagai portal yang sah.“Jika Anda menggunakan jaringan Wi-Fi publik gratis, peretas mungkin juga dapat menginfeksi komputer, ponsel, atau perangkat terhubung lainnya dengan perangkat lunak berbahaya,” pungkas Geoff.