FOTO UN News/ Warga Palestina di Gaza utara menunggu bantuan pangan saat truk bantuan kemanusiaan tiba di wilayah tersebutJAKARTA - Pasokan bantuan jangka panjang yang stabil dibutuhkan untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza.Israel melakukan penerjunan udara dan mengumumkan serangkaian langkah selama akhir pekan, termasuk jeda kemanusiaan harian di tiga wilayah Gaza dan koridor aman baru untuk konvoi bantuan.Pada Senin, 28 Juli, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 14 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi.Total jumlah korban tewas akibat kelaparan akibat perang menjadi 147 orang, termasuk 89 anak-anak, sebagian besar terjadi hanya dalam beberapa minggu terakhir.Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan 60 truk bantuan telah dikirim, tetapi jumlah ini masih kurang dari kebutuhan Gaza."Enam puluh truk jelas tidak cukup. Jadi, target kami saat ini, setiap hari, adalah mengirimkan 100 truk ke Gaza," ujar Direktur Regional WFP untuk Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa Timur, Samer AbdelJaber, kepada Reuters.WFP menyatakan hampir 470.000 orang di Gaza mengalami kondisi seperti kelaparan, dengan 90.000 perempuan dan anak-anak membutuhkan perawatan gizi khusus."Saya tidak bisa mengatakan bahwa dalam seminggu kita akan benar-benar dapat menghindari risiko. Ini harus sesuatu yang berkelanjutan dan terukur," kata AbdelJaber.Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasokan bantuan akan tetap terjaga, baik saat Israel sedang merundingkan gencatan senjata maupun bertempur di Gaza.WFP mengatakan memiliki 170.000 metrik ton makanan di wilayah tersebut, di luar Gaza, yang akan cukup untuk memberi makan seluruh penduduk selama tiga bulan ke depan jika mendapat izin untuk membawanya ke wilayah tersebut. COGAT, badan koordinasi bantuan militer Israel, mengatakan lebih dari 120 truk didistribusikan di Gaza pada Minggu, 27 Juli, oleh PBB dan organisasi internasional.Namun, beberapa truk yang berhasil masuk ke Gaza dirampas oleh warga Palestina yang putus asa, dan beberapa lagi oleh penjarah bersenjata, kata para saksi mata."Saat ini bantuan datang untuk mereka yang kuat, yang bisa berlari cepat, yang bisa mendorong orang lain, dan meraih sekotak atau sekarung tepung. Kekacauan itu harus dihentikan dan perlindungan bagi truk-truk itu harus diberikan," kata Emad, 58 tahun, yang dulunya memiliki pabrik kayu di Kota Gaza.