Kemlu soal Arya Daru Burnout: Selalu Beri Dukungan Psikologis ke Stafnya

Wait 5 sec.

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Foto: Instagram/ @indonesiainbaKementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkapkan selalu memberikan dukungan psikologis bagi seluruh stafnya yang membutuhkan. Ini merupakan tanggapan yang diberikan Kemlu usai kepolisian mengungkap hasil penyelidikan kematian diplomat Arya Daru Pangayunan terkait burnout.Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu (30/7), Kemlu menegaskan, tak hanya layanan psikologi yang selalu tersedia, konseling psikiatri pun diberikan."Kemlu juga selama ini memberikan berbagai dukungan kepada seluruh staff dan keluarga Kemlu yang membutuhkan, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri. Layanan in-house ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan," tulis keterangan itu.Bahkan, sejak kasus mendiang Arya bergulir, Kemlu menyediakannya juga kepada keluarganya.“Kemlu juga memberikan layanan konseling psikologi bagi keluarga almarhum Kemlu akan terus mendampingi keluarga besar almarhum dalam proses pengungkapan kasus ini secara empatik, terbuka dan objektif,” demikian bunyi pernyataan itu.Dalam menyampaikan hasil penyelidikan, kepolisian menyebut burnout sebagai salah satu faktor yang menyebabkan Arya mengakhiri hidupnya."Bahwa masa-masa akhir kehidupannya sebagai diplomat, almarhum mulai melakukan tugas melindungi WNI, menjalankan tugas profesional sebagai rescuer bagi WNI yang terjebak situasi krisis," jelas perwakilan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) perwakilan Apsifor dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7). Tugas kedinasan yang berat, tekanan kerja tinggi, serta penempatan di wilayah rawan kerap menjadi beban psikologis tersendiri bagi Arya."Peran itu menuntut empati yang tinggi, ketahanan psikologis. Ini menimbulkan dampak burnout, fatigue. Dinamika psikologis itu kami temukan di akhir kehidupan," ujar dia.