Kementerian ESDM Ungkap Kendala Eksplorasi Cekungan Migas di Indonesia

Wait 5 sec.

Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. PertaminaPemerintah Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Tanah Air. Dari total 128 cekungan migas yang teridentifikasi, sekitar 80 cekungan masih belum dapat dieksplorasi secara maksimal karena keterbatasan data geologi dan permukaan yang krusial.Ketua Tim Rekomendasi Wilayah Keprospekan Mineral dan Gas Badan Geologi Indra Nurdiana mengungkapkan bahwa keterbatasan data menjadi kendala utama dalam eksplorasi migas. Untuk mengoptimalkan eksplorasi sisa cekungan yang ada diperlukan data karena tanpa data, pemerintah tidak dapat memaparkan potensinya seperti apa.“Itu tantangannya untuk pemerintah, kalau untuk yang saat ini ya kita wajib ngisi itu data-datanya seperti apa,” ungkap Indra dalam acara Energi & Mineral festival 2025 di Hutan Kota, Jakarta, Rabu (30/7).Lebih lanjut Indra mengungkapkan meskipun peran badan geologi jarang terlihat, tetapi sejak 2010 hingga 2015, pihaknya telah mulai mengeksplorasi cekungan-cekungan yang frontier untuk mengetahui potensinya seperti apa. Walaupun itu masih jauh dari kata produksi“Kita sudah sekian lama mencoba untuk mengeksplor,” tambahnya.Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Indonesia memiliki jumlah cekungan yang jauh lebih banyak dan seharusnya dapat lebih dominan dalam produksi atau lifting migas. Dalam hal ini, Pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) Lifting dengan tujuh kelompok kerja (pokja) untuk meningkatkan produksi migas nasional. Salah satu di antaranya yaitu pokja eksplorasi yang bertugas untuk menyiapkan 60 wilayah kerja yang akan dilelang.“Oleh karena itu di tahun ini, dimulai dari akhir tahun kemarin Satgas Lifting di pokja eksplorasi itu selain menawarkan 60 wilayah kerja, kita siapkan di tahun 2025-2026, itu juga kita melakukan pengambilan data yang cukup masif di berbagai cekungan dan prospek,” ungkapnya.Menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), cekungan migas di Indonesia yang belum terkelola dengan baik akan dieksplorasi oleh setidaknya 25 perusahaan. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan asing yang sempat hengkang dari Industri migas di Indonesia, seperti TotalEnergies, Shell, hingga Chevron.Perusahaan-perusahaan tersebut terutama akan melakukan eksplorasi di 60 cekungan yang potensial di wilayah Indonesia bagian timur. Selain itu ada pula yang akan bergabung di proyek yang sudah berjalan.