Dasco soal PPATK Bekukan Rekening Dormant: Justru Menyelamatkan Uang Nasabah

Wait 5 sec.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (25/7). Foto: Abid Raihan/kumparanWakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pihaknya sudah meminta penjelasan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait pembekuan terhadap rekening dormant.PPATK memang tengah membekukan rekening nganggur atau dormant yang tidak melakukan aktivitas apa pun dalam waktu minimal tiga bulan. Tujuannya agar tak ada penyalahgunaan rekening. Meski begitu, rekening dormant masih bisa di aktifkan kembali.Dasco menyebut, pembekuan rekening ‘nganggur’ itu dilakukan PPATK karena salah satu alasannya adalah karena diduga ada permasalahan pada administrasi.“Rekening-rekening nasabah yang diduga dormant itu yang namanya uang administrasi itu tetap diambil, tetapi kemudian bunga-bunga yang dibayar tidak diberikan. Itu hak nasabahnya tidak diberikan,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/7).Ilustrasi Judi Online Hot 51. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparanSelain itu, Dasco juga menerima penjelasan PPATK yang melakukan pembekuan karena diduga rekening-rekening yang mati suri adalah rekening yang digunakan untuk transaksi judi online (judol).“PPATK juga menemukan dormant-dormant itu ada yang berasal dari jenis jenis kejahatan seperti judi online. Nah sehingga PPATK membekukan sementara menunggu konfirmasi dari pemilik rekening,” ujarnya.“Sehingga nasabah-nasabah itu juga tahu bahwa rekeningnya selama ini apakah aman atau tidak aman, berkurang atau tidak berkurang. Dan itu PPATK melakukan langkah-langkah yang justru menyelamatkan uang nasabah,” lanjutnya.Pembekuan Rekening Dormant Paling Efektif Tekan Deposit JudolKepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dipanggil Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanPembekuan rekening dormant oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menekan deposit judi online (judol). Menurut Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, cara ini adalah yang paling efektif untuk menekan deposit judol tersebut."Ya (paling efektif) sesuai risk parameter kami," kata Ivan saat dihubungi kumparan, Kamis (31/7).Menurut Ivan, deposit judol setelah adanya pembekuan dormant ini menurun hingga 70 persen. Ivan menjelaskan, pada Semester 1 Tahun 2025, tepatnya pada April 2025, deposit judol mencapai Rp 5 triliun lebih.Namun saat penghentian rekening dormant pada 16 Mei 2025 diberlakukan, angka deposit judol menurun drastis mencapai Rp 1,5 triliun pada Juni.Menurut Ivan, jika rekening dormant tersebut tidak dibekukan, maka berpotensi deposit judol naik.