Siap Beroperasi 2026, Begini Progres Pembangunan Tol Yogyakarta–Bawen

Wait 5 sec.

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen. (Foto: Dok. Jasamarga Jogja Bawen)JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen mulai beroperasi secara bertahap pada awal kuartal dua tahun 2026.  Saat ini, dua dari enam seksi jalan tol tersebut telah memasuki tahap konstruksi aktif. Seksi 1 yang menghubungkan Sleman hingga Banyurejo sepanjang 8,8 kilometer (km) mencatat progres konstruksi sebesar 80 persen. \ Sementara untuk Seksi 6 yang membentang dari Ambarawa hingga Bawen sepanjang 5,2 km telah mencapai progres 75,7 persen. "Target kami adalah Seksi 1 dan 6 bisa selesai di Desember 2025, juga diupayakan agar bisa difungsionalkan saat liburan Nataru," ucap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Wilan Oktavian dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Juli. Selain keduanya, empat seksi lainnya juga sedang dipersiapkan. Seksi 2 yang menghubungkan Banyurejo–Borobudur sepanjang 15,20 km dan Seksi 3 Borobudur–Magelang sepanjang 8,10 km telah melalui proses tender. Konstruksi keduanya direncanakan akan dimulai pada tahun depan. Kemudian, Seksi 4 Magelang–Temanggung sepanjang 16,65 km dan Seksi 5 Temanggung–Ambarawa sepanjang 21,39 km dijadwalkan mulai dibangun pada 2027. Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU Dedy Gunawan menyampaikan, Tol Yogyakarta–Bawen dirancang untuk mendukung sektor pariwisata dan pengembangan wilayah.  Pasalnya, jalan bebas hambatan tersebut akan melingkar dari Yogyakarta ke Bawen dan melintasi kawasan-kawasan wisata utama, seperti Borobudur serta Bukit Menoreh yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata. "Jalan tol ini akan sangat mendukung pengembangan pariwisata dan perekonomian di sekitar koridor Jalan Tol Jogja–Bawen," terangnya.Adapun Jalan Tol Yogyakarta–Bawen masuk daftar salah satu proyek strategis nasional yang ditujukan untuk memperkuat konektivitas antarwilayah.Proyek tersebut diharapkan dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian di wilayah sekitarnya.Selain itu, dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru.