BI Perkuat Operasi Moneter untuk Jaga Nilai Tukar dan Daya Tarik Portofolio Asing

Wait 5 sec.

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: ANTARA)JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus perkuat strategi stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi transaksi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar luar negeri, serta transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di pasar domestik, dan pembelian SBN di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.  Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pihaknya juga terus memperkuat strategi operasi moneter pro-market guna mendukung transmisi penurunan suku bunga dan menjaga daya tarik portofolio asing.  Menurutnya, langkah ini meliputi pengelolaan struktur suku bunga instrumen moneter dan swap valas, optimalisasi instrumen moneter pro-market (SRBI, SVBI, SUVBI), serta lelang SRBI dan pembelian SBN di pasar sekunder untuk menjaga likuiditas. "Penguatan strategi transaksi term-repo dan swap valas, serta penguatan peran dealer utama dalam mendorong transaksi SRBI dan transaksi repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar," ujarnya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK Tahun 2025, Senin, 28 Juli. Dia menyebut, total posisi instrumen SRBI hingga 23 Juli 2025 tercatat sebesar Rp754,10 triliun, menurun dari Rp923,53 triliun pada awal Januari 2025, sehingga mendukung ekspansi likuiditas kebijakan moneter.Hingga 25 Juli 2025, kata Perry, BI telah membeli SBN sebesar Rp147,59 triliun melalui pasar sekunder sebesar Rp104,71 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) termasuk syariah, sebesar Rp42,88 triliun.Dia menyampaikan, pembelian SBN oleh BI ini mencerminkan eratnya sinergi kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah.