Filipina Minta Bantuan 9 Pelautnya Ditahan Houthi Yaman

Wait 5 sec.

Ilustrasi kapal kargo. (Hennie Stander-Unsplash)JAKARTA - Filipina meminta bantuan masyarakat internasional untuk membantu membebaskan 9 pelautnya yang ditahan kelompok Houthi. Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Eduardo De Vega telah mengonfirmasi penahanan 9 pelaut atau awak kapal Filipina oleh Houthi yang berbasis di Yaman. "Saya tidak ingin menggunakan istilah sandera. Setidaknya kami tahu mereka masih hidup," ujarnya kepada AFP, Selasa 29 Juli waktu setempat. "Kami tidak akan berbicara langsung dengan Houthi. Kami akan mencari bantuan dari negara-negara sahabat," tambahnya. Houthi mengatakan pada Senin 29 Juli bahwa telah menyerang kapal kargo Eternity C dan Magic Seas yang melewati perairan Yaman. Satuan tugas angkatan laut Operasi Aspides Uni Eropa mengatakan, sebanyak 15 dari 25 orang yang merupakan awak kapal Eternity C hilang. Mereka menduga empat pelaut sudah tewas. Sementara, Cosmoship, pemilik Eternity C, mendesak Houthi pada Selasa untuk segera membebaskan awak kapalnya. Meski demikian, Cosmoship mengaku lega 10 awak kapalnya yang dinyatakan hilang, serta salah satu penjaga keamanan kapal, masih hidup dan sedang mengalami perawatan oleh Houthi. Hal ini diketahui setelah Houthi merilis rekaman video keadaan para awak kapal.  Dalam pernyataannya, Houthi mengaku menyelamatkan awak kapal kargo Eternity C dan Magic Seas, bukan melakukan kekerasan.