Chip H20 dikembangkan khusus oleh Nvidia untuk pasar China (foto: x @techzine)JAKARTA – Nvidia dilaporkan telah memesan 300.000 chipset H20 dari pabrikan semikonduktor Taiwan, TSMC, pekan lalu. Dua sumber yang mengetahui hal ini mengatakan bahwa permintaan kuat dari China membuat Nvidia mengubah rencana awalnya yang hanya ingin mengandalkan stok lama.Langkah ini terjadi setelah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, mencabut larangan penjualan H20 ke China yang diberlakukan pada April 2025. Sebelumnya, larangan itu dirancang untuk mencegah chip AI canggih jatuh ke tangan China karena alasan keamanan nasional.Chip H20 sendiri dikembangkan khusus oleh Nvidia untuk pasar China sebagai respons atas pembatasan ekspor yang diberlakukan AS terhadap chip AI unggulan seperti H100 dan Blackwell pada akhir 2023. Meski kekuatan komputasinya lebih rendah, H20 tetap diminati karena kompatibel dengan perangkat lunak Nvidia.Pesanan baru ini akan menambah stok chip H20 Nvidia yang saat ini berada di kisaran 600.000 hingga 700.000 unit. Sebagai perbandingan, selama 2024, Nvidia telah menjual sekitar 1 juta unit chip H20, menurut data dari lembaga riset SemiAnalysis yang berbasis di AS.CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam kunjungannya ke Beijing bulan ini, mengatakan bahwa jumlah pesanan H20 akan menentukan apakah produksi chip tersebut akan dimulai kembali. Ia menambahkan bahwa rantai pasokan butuh waktu sekitar sembilan bulan untuk berjalan kembali secara penuh.Namun hingga kini, Nvidia masih menunggu persetujuan lisensi ekspor dari pemerintah AS untuk mengirim chip tersebut. Pada pertengahan Juli, Nvidia mengatakan telah mendapat jaminan dari otoritas bahwa lisensi itu akan segera diterbitkan, namun Departemen Perdagangan AS belum memberikan keputusan resmi.Nvidia menolak berkomentar soal pesanan terbaru maupun status lisensi ekspor. Pihak TSMC dan Departemen Perdagangan AS juga tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters.Sebagai bagian dari persiapan ekspor, Nvidia juga meminta perusahaan-perusahaan China yang ingin membeli chip H20 untuk mengajukan dokumen baru, termasuk proyeksi volume pesanan dari klien mereka, kata dua sumber lainnya.Pemerintahan Trump menyebut keputusan mencabut larangan penjualan H20 ini merupakan bagian dari negosiasi dengan China terkait ekspor magnet tanah jarang — komponen penting dalam berbagai industri yang sebelumnya dibatasi ekspornya oleh Beijing.Keputusan ini menuai kritik bipartisan dari para legislator AS yang khawatir bahwa akses China terhadap chip H20 bisa menghambat upaya AS dalam mempertahankan dominasi di sektor teknologi AI. Namun, menurut Nvidia, mempertahankan minat China terhadap produk mereka sangat penting agar pengembang di sana tidak sepenuhnya beralih ke alternatif lokal seperti Huawei.Sebelum larangan pada April 2025, raksasa teknologi China seperti Tencent, ByteDance, dan Alibaba telah meningkatkan pesanan chip H20 secara signifikan. Mereka menggunakan chip tersebut untuk mendukung model AI buatan sendiri maupun model AI efisien dari DeepSeek.Tingginya minat terhadap chip Nvidia juga tercermin dari meningkatnya permintaan perbaikan chip-chip lama Nvidia yang telah dilarang — banyak di antaranya masuk ke China secara ilegal.Nvidia sempat memperingatkan bahwa larangan April bisa membuat perusahaan merugi besar. Mereka memperkirakan potensi kerugian inventaris mencapai 5,5 miliar dolar AS (sekitar Rp90,2 triliun) dan kehilangan potensi penjualan sebesar 15 miliar dolar AS (sekitar Rp246 triliun), seperti diungkapkan Jensen Huang dalam podcast Stratechery.