Iran Sebut Klaim AS Tentang Campur Tangan dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza Tidak Berdasar

Wait 5 sec.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei. (Sumber: IRNA)JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei dengan tegas menolak klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini, terkait campur tangan Iran dalam perundingan gencatan senjata Gaza.Iran bersama dengan semua negara, mengutuk keras genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, mendukung proses apa pun yang dapat menghentikan kejahatan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan mengurangi penderitaan mereka, ujar Baqaei kepada IRNA, seperti dilansir 29 Juli.Reaksi tersebut menyusul tuduhan Presiden Trump, Iran ikut campur dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas."Saya pikir mereka terlibat dalam negosiasi ini, memberi tahu Hamas dan memberi sinyal serta perintah kepada Hamas. Dan itu tidak baik," klaim Presiden Trump.Menanggapi hal tersebut, Bagaei mencatat para negosiator Hamas, sendiri sepenuhnya mampu memahami dan memperjuangkan kepentingan terbaik rakyat Gaza yang tertindas, dan tidak membutuhkan pihak ketiga untuk campur tangan dalam negosiasi.Juru bicara tersebut mengatakan, klaim campur tangan Iran sama sekali tidak berdasar, menyebutnya sebagai penghindaran tanggung jawab dan akuntabilitas AS atas keterlibatannya dalam kejahatan yang dilakukan rezim Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk pembunuhan 60.000 orang tak berdosa, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza.Diketahui, Israel dan Amerika Serikat menarik delegasi negaranya dari perundingan damai di Doha, Qatar, pekan lalu. Utusan Amerika Serikat Steve Witkoff menuduh kelompok militan Palestina, Hamas, gagal bertindak dengan itikad baik dalam perundingan tersebut.Sebaliknya, Hamas mengkritik langkah penarikan negosiator tersebut, sementara terobosan untuk mencapai kesepakatan diklaim sudah dekat. Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan beberapa hari yang lalu, Witkoff mengatakan kedua belah pihak telah menyepakati "tiga dari empat poin dan hampir mencapai terobosan."Ia juga mencatat para mediator, termasuk Qatar dan Mesir, telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata terbaru dengan sangat positif.