Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Foto: Henry Nicholls/Pool via REUTERSPerdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan akan mengakui kedaulatan Palestina secara formal bulan September nanti, saat Sidang Umum PBB. Hal ini disampaikan Starmer pada Selasa (29/7). "Saya selalu mengatakan, kita akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi akan proses kedamaian yang pantas, dan pada momen yang tepat untuk mewujudkan two-state solution," kata Starmer, dilansir AFP, Rabu (30/7). Starmer mengungkapkan hal tersebut di Rumah Dinas Perdana Menteri, Downing Street, usai rapat kabinet. Ia menegaskan, Inggris Raya akan mengakui Palestina jika Israel tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengentaskan Gaza dari bahaya kelaparan sampai September nanti. "Situasi yang mengerikan di Gaza harus diakhiri, menyetujui gencatan senjata, serta berkomitmen mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan," kata Starmer. "Ini saatnya kita bertindak," tegas Starmer. Tapi, Starmer juga menyampaikan tuntutannya kepada milisi Hamas yang ada di Gaza. Ilustrasi peta Palestina dan Israel. Foto: Rokas Tenys/Shutterstock"Mereka harus melepaskan semua tawanan, menandatangani gencatan senjata, melucuti diri dan menerima bahwa mereka tidak akan terlibat dalam pemerintahan Gaza," kata Starmer. Langkah Starmer ini sama seperti langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengumumkan akan mengakui negara Palestina saat Sidang Umum PBB 23 September nanti. Hal ini penting bagi Palestina, sebab Inggris dan Prancis adalah negara pemilik senjata nuklir yang sudah lama menjadi sekutu Israel. Mereka juga negara yang ada dalam Dewan Keamanan (DK) Tetap PBB. Jika hal itu terwujud, otomatis hanya Amerika Serikat saja sebagai anggota DK Tetap PBB yang belum mengakui kedaulatan Palestina. Sebab Rusia dan China telah mengakui kedaulatan Palestina.