Warga Penerima KMP di Garut Temukan Beras Bansos Disunat 2,5 Kg

Wait 5 sec.

Beras bantuan KPM saat ditimbang warga tidak sesuai ketentuan. Foto: Dok. IstimewaWarga penerima program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Garut, Jawa Barat, dihebohkan dengan bansos beras yang tidak sesuai timbangan. Harusnya warga menerima 10 kg beras, namun setelah dicek beras itu berkurang 2,5 kg. Indra Firman, Kepala Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Garut, Jawa Barat, mengatakan dari pengecekan yang mereka lakukan jumlah beras yang disunat mulai dari 1 kg hingga 2,5 kg. Ia menyebut ada 576 penerima KPM di desanya."Saat dikilo kembali, dari 10 karung beras seluruhnya mengalami kekurangan kiloan yang seharusnya tiap karung berisi 10 kilogram. Untuk pengurangannya variatif, ada yang 1 kilogram sampai yang paling banyak 2,5 kilogram," kata Indra saat dihubungi Sabtu (27/7). Awal KecurigaanKecurigaan ini berawal dari warga yang heran dengan karung beras yang tidak terisi penuh. Mereka kemudian mengecek satu per satu beras itu. Atas temuan tersebut, Indra kemudian menyampaikan hal tersebut di grup Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cisompet. “Ternyata di desa lain juga ada yang mengalami kondisi serupa, bukan hanya di desa kami saja,” katanya.Temuan Dilaporkan ke KecamatanMereka kemudian melaporkan temuan itu ke Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Namun ia memilih tidak melaporkan langsung ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Garut dengan sejumlah pertimbangan.“Kemarin itu setelah penyalurnya pulang kami cek itu, jadi gak langsung komplain ke penyalur ataupun armada gitu. Setelah mereka pulang nah kami juga iseng-iseng, penasaran kayak kurang, kami timbang gitu ternyata benar. Berita acara tetap ditandatangani ke penyalur beras oleh petugas desa,” jelasnya.Diakui Indra, kejadian kurangnya timbangan untuk bantuan pangan jarang terjadi. Namun, untuk kualitas beras yang diberikan dipastikan aman dan tidak ada masalah dan layak disantap oleh masyarakat penerima manfaat.“Kalau dulu saya juga pernah komen terkait beras dari Bulog ada yang bau hapeuk, artinya kan gak enak jadi komplain tapi gak berani lapor langsung ke sana. Cuman ya kita punya wadah ya apdesi jadi di sana aja sharing sama mereka,” katanya.Respons Bulog CiamisTerkait temuan tersebut, Kepala Bulog Ciamis Dadan Irawan mengaku sudah melakukan konfirmasi ke tim di lapangan. Ia menyebut, sudah melakukan pengecekan ke semua desa di wilayah Kecamatan Cisompet dan tidak ditemukan beras yang di bawah kuantum standar.“Tim lapangan kami langsung terjun setelah mendapat info di Cisompet tersebut. Dan cek di mana lokasi pengecekan tersebut dan tidak ditemukan kondisi tersebut,” ujarnya saat dihubungi Minggu, 27 Juli 2025.