Wall Street Melemah Jelang Rilis Laporan Keuangan Amazon dan Apple

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockIndeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis (31/7).Mengutip Reuters pada Jumat (1/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 330,30 poin atau 0,74 persen menjadi 44.130,98. Sementara S&P 500 melemah 23,51 poin (0,37 persen) ke posisi 6.339,39. Nasdaq Composite nyaris stagnan, turun tipis 7,23 poin atau 0,03 persen menjadi 21.122,45.Padahal, pada awal perdagangan, S&P 500 sempat naik hingga 1 persen dan Nasdaq menguat 1,5 persen. Sayangnya penguatan itu tak bertahan lama.Tercatat, Nasdaq belum pernah bergerak lebih dari 1 persen baik naik maupun turun sejak 3 Juli, sementara S&P 500 terakhir kali mencatat pergerakan 1 persen pada 24 Juni lalu.Koreksi terjadi seiring investor mencermati rilis data ekonomi terbaru dan menantikan laporan keuangan dua raksasa teknologi, Amazon dan Apple, yang bakal diumumkan setelah penutupan pasar.Saham Microsoft naik 3,5 persen usai merilis laporan keuangan yang kuat. Raksasa teknologi ini sempat menembus kapitalisasi pasar USD 4 triliun, menjadikannya perusahaan publik kedua setelah Nvidia yang pernah menyentuh level tersebut.Meta Platforms mencetak lonjakan harga saham tertinggi harian, naik 11,3 persen dan ditutup di rekor tertinggi USD 773,44. Lonjakan ini didorong pertumbuhan pendapatan dari bisnis iklan yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI).Namun, tidak semua saham berbasis AI mencatatkan kinerja positif. Saham Broadcom anjlok 2,9 persen dan Nvidia turun 0,8 persen, menekan indeks semikonduktor PHLX yang turun 3,1 persen, penurunan harian terbesar sejak 16 April.“Melihat pergerakan pasar hari ini, ada gap yang jelas antara saham yang kuat dan yang lemah. Banyak saham teknologi, terutama yang berkaitan dengan semikonduktor dan peralatan pendukungnya, tampil sangat buruk,” ujar Ellen Hazen, Chief Market Strategist di F.L. Putnam Investment Management, Massachusetts.Dari 297 perusahaan dalam indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangannya hingga Kamis pagi, sekitar 80,8 persen mencatat laba di atas ekspektasi analis, menurut data LSEG. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata empat kuartal terakhir yang sebesar 76 persen.Namun, saham Amazon turun 2,6 persen dalam perdagangan setelah jam bursa, menyusul laporan keuangan yang baru dirilis.Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan inflasi di AS meningkat pada Juni. Kenaikan ini dipicu oleh tarif impor baru yang menyebabkan harga barang naik, sehingga memicu kekhawatiran inflasi akan kembali meningkat dalam beberapa bulan mendatang.Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan yang stabil menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup kuat.Investor kini menanti laporan ketenagakerjaan (non-farm payrolls) pada Jumat (1/8), serta keputusan tarif yang akan diumumkan Presiden AS Donald Trump. Trump dijadwalkan mengumumkan tarif final yang lebih tinggi bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan perdagangan, meski Meksiko diberi kelonggaran selama 90 hari.Sepanjang Juli, indeks S&P 500 naik 2,17 persen, Nasdaq menguat 3,7 persen, dan Dow Jones menguat tipis 0,08 persen. Ketiga indeks utama Wall Street itu mencatatkan kenaikan bulanan selama tiga bulan berturut-turut.Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,65 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 hari perdagangan terakhir sebesar 18,01 miliar saham.