Bakal Bebas Bea Masuk, Ekspor CPO RI ke Eropa Maksimal 1 Juta Ton per Tahun

Wait 5 sec.

Pengiriman CPO ke Truk Angkut. Foto: Wahyudi/AFPMenteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau CPO Indonesia ke Uni Eropa, akan dikenakan tarif 0 persen atau bebas bea masuk dengan volume sebesar 1 juta ton per tahun. Adapun kebijakan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).“Dan kita sepakati kuota, perdagangan di mana untuk CPO sekitar 1 juta ton. Namun, saya rasa itu tergantung pada ekspor CPO tahun lalu ke Uni Eropa,” ucap Airlangga dalam konferensi pers Visa Cascade di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (31/7).Airlangga menyampaikan, proses perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir. Ia menyebut, kesepakatan ini dijadwalkan akan disahkan pada bulan September 2025 dan ditargetkan mulai berlaku efektif pada tahun 2026.“Kami yakin akan menyelesaikan semua dokumentasi (IEU-CEPA) pada bulan September,” kata Airlangga dalam kesempatan yang sama.Ia telah berkomunikasi dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, guna memastikan kehadiran perwakilan Uni Eropa di Jakarta pada momen penandatanganan dokumen IEU-CEPA tersebut.Setelah melalui perundingan selama 10 tahun, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyepakati perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Prabowo menyebut, nantinya tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa bisa 0 persen.Kesepakatan itu diambil saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Brussels, Belgia, untuk bertemu Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (13/7).“Hari ini kita telah mencapai suatu breakthrough. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah menyepakati untuk memiliki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kita telah mencapai banyak kesepakatan, di mana kita akan mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing, dan kami merasa ini bersifat saling menguntungkan secara simbiotik,” ujar Prabowo di Belgia, dikutip Kamis (31/7