Honda CR-V Hybrid di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanKetua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan proyeksi penjualan mobil baru tahun ini sedikit lebih kecil dibanding realisasi tahun lalu. Namun masih fluktuatif tergantung capaian pada Juli ini.Penyebabnya dari berbagai analisis industri otomotif, mulai dari faktor ekonomi makro, kebijakan fiskal, dinamika industri otomotif global, sektor pengetatan pembiayaan, hingga perubahan perilaku konsumen."Penjualan domestik memang turun, tapi saya masih mengharapkan bisa sampai ke angka 800 ribu unit. Nanti kita lihat setelah hasil tutup bulan Juli ya," kata Nangoi saat ditemui di ICE BSD, Tangerang beberapa waktu lalu.Tahun lalu penjualan mobil baru full year secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) sebanyak 865.723 unit. Dengan demikian berdasarkan penuturan Nangoi, maka ada koreksi sebanyak 7,59 persen.Suasana booth BYD di GIIAS saat akhir pekan, Minggu (27/7/2025). Foto: Fitra Andrianto/kumparanSementara itu berkaca pada realisasi wholesales paruh pertama tahun ini, mengalami penurunan sebesar 8,6 persen dari 410.020 unit pada Januari-Juni 2024, menjadi 374.740 unit pada periode yang sama tahun ini.Untuk itu Nangoi juga berharap adanya pameran otomotif GIIAS 2025 sedikit bisa memberi pengaruh terhadap penguatan penyerapan pasar, karena banyak stimulus berupa program penjualan."Meski pasar domestik masih menghadapi tantangan, kami masih optimistis melalui penyelenggaraan GIIAS yang terbesar kedua di dunia di luar China," lanjutnya.VinFast saat meluncurkan mobil baru di GIIAS. Foto: VinFastNangoi juga berbicara mengenai industri otomotif nasional yang mengalami tekanan. Umumnya terkait dengan kebijakan tarif resiprokal Trump ke banyak negara. Menurutnya secara tidak langsung dapat berdampak ke Indonesia."Ekspor ini sekarang kami mendapat kompetisi yang berat dari negara-negara penghasil mobil juga karena Amerika Serikat membatasi. Akibatnya negara-negara yang biasanya mengekspor ke sana, mereka mencari pasar baru, dan itu akan mengganggu kita," katanya.Ragam jajaran model Suzuki di GIIAS 2025. Foto: Sena Pratama/kumparanBicara kinerja ekspor secara utuh atau CBU, mengacu data Gaikindo mengalami pertumbuhan positif sebesar 7 persen pada enam bulan pertama tahun ini mencapai 233.648 unit dibanding tahun lalu sebanyak 218.459 unit.Untuk itu Nangoi mengatakan pasar ekspor yang bertumbuh bisa jadi kekuatan saat penjualan dalam negeri melemah."Ekspor kendaraan terurai dan komponen otomotif juga mengalami peningkatan signifikan, mencerminkan peran Indonesia yang semakin strategis sebagai basis produksi kendaraan untuk pasar global," lanjutnya.