Kebocoran Microsoft SharePoint, banyak memakan korban. (foto: dok. microsoft)JAKARTA – Lebih dari 90 pemerintah negara bagian dan lokal menjadi sasaran serangan yang memanfaatkan kerentanan terbaru dalam perangkat lunak server Microsoft, menurut sebuah kelompok AS yang membantu otoritas lokal dalam menghadapi ancaman peretasan.Pusat Keamanan Siber (Center for Internet Security/CIS), sebuah lembaga nirlaba yang menaungi kelompok berbagi informasi untuk entitas pemerintah negara bagian, lokal, suku, dan teritorial, tidak memberikan detail lebih lanjut tentang target serangan. Namun, mereka menyatakan belum menemukan bukti bahwa peretas berhasil menembus sistem."Tidak ada insiden keamanan yang terkonfirmasi," kata Randy Rose, Wakil Presiden Operasi Keamanan dan Intelijen CIS, dikutip VOI dari Reuters.Gelombang serangan terhadap server yang menjalankan versi rentan Microsoft SharePoint terjadi bulan ini, memicu kekhawatiran luas. Menurut firma keamanan siber Eye Security yang berbasis di Belanda, setidaknya 400 korban telah teridentifikasi. Beberapa lembaga pemerintah federal AS dilaporkan termasuk di antara korban, dengan target baru terus ditemukan setiap hari.Pada Rabu 30 Juli, juru bicara salah satu dari 17 laboratorium nasional di bawah Departemen Energi AS mengonfirmasi bahwa mereka juga menjadi korban."Peretas mencoba mengakses server SharePoint Fermilab," kata juru bicara tersebut, merujuk pada Fermi National Accelerator Laboratory. "Upaya tersebut cepat teridentifikasi, dan dampaknya minimal. Tidak ada data sensitif atau rahasia yang diakses." Insiden di Fermilab pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.Sebelumnya, Departemen Energi AS menyatakan bahwa serangan keamanan SharePoint memengaruhi "sejumlah kecil" sistem mereka.