Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyampaikan paparan saat konferensi internasional tingkat tinggi PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (31/7/2025). Foto: Kylie Cooper/ReutersMenteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot mengecam perilaku Hamas yang ia sebut sebagai tindakan 'tercela'. Kecaman itu ia tujukan atas video seorang tawanan Israel, yang kurus dan ditawan selama 666 hari."Itu tindakan tercela, tawanan Israel itu begitu menyedihkan setelah 666 hari ditawan di Gaza oleh Hamas," kata Barrot, dikutip dari AFP, Minggu (3/8). "Mereka harus dibebaskan tanpa syarat. Hamas harus dilucuti, dan disingkirkan dari pemerintahan di Gaza," ucapnya. Video soal kondisi tawanan itu dirilis Hamas pada Jumat (1/8). Video berdurasi 1 menit itu menampilkan seorang pria, yang merupakan tawanan Israel, dalam kondisi malnutrisi dan lemah, di dalam sebuah terowongan beton. Kondisi itu memancing kemarahan di Israel. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, menyebut tindakan itu tidak akan mengurangi pertempuran di Gaza. Terutama jika negosiasi dengan Hamas gagal mencapai kata sepakat untuk membebaskan tawanan. Sampai saat ini, masih ada 49 dari 251 tawanan yang ditahan Hamas di Gaza, sejak serangan 7 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 27 diantaranya merupakan tentara Israel dan mereka sudah tewas.