Pengungsi di Gaza mengantre makanan. (UNRWA/Ashraf Amra)JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Hari Selasa memperingatkan situasi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Jalur Gaza, menggambarkannya sebagai "pertunjukan horor" yang ditandai dengan kehancuran massal dan kelaparan."Kita tidak perlu melihat lebih jauh dari pertunjukan horor di Gaza - dengan tingkat kematian dan kehancuran yang tak tertandingi belakangan ini," kata Sekjen Guterres kepada Dewan Keamanan PBB dalam debat tentang multilateralisme dan penyelesaian sengketa secara damai, melansir WAFA dari Anadolu 23 Juli."Kekurangan gizi meningkat. Kelaparan menggedor setiap pintu. Dan sekarang kita menyaksikan napas terakhir dari sistem kemanusiaan yang dibangun di atas prinsip-prinsip kemanusiaan," urainya."Sistem itu tidak diberi kondisi untuk berfungsi. Tidak diberi ruang untuk menyampaikan. Tidak diberi keamanan untuk menyelamatkan nyawa," tandas Sekjen Guterres.Lebih jauh ia mengecam operasi militer Israel, menekankan "dengan meningkatnya operasi militer Israel dan dikeluarkannya perintah pengungsian baru di Deir al-Balah (di Jalur Gaza tengah), kehancuran semakin menumpuk."Sekjen Guterres juga mencatat situasi di Gaza mencerminkan kegagalan yang lebih luas dalam menegakkan kewajiban internasional, karena "konflik berkecamuk, hukum internasional diinjak-injak, dan kelaparan serta pengungsian mencapai tingkat yang memecahkan rekor" di berbagai wilayah mulai dari Ukraina dan Sudan hingga Haiti dan Myanmar.Selain itu, Sekjen PBB juga mengecam serangan baru-baru ini terhadap fasilitas PBB di Gaza."Saya terkejut bahwa fasilitas PBB telah diserang – di antaranya fasilitas Kantor PBB untuk Layanan Proyek dan Organisasi Kesehatan Dunia, termasuk gudang utama WHO.""Tempat-tempat ini, seperti semua lokasi sipil, tidak dapat diganggu gugat dan harus dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional – tanpa terkecuali," tegas Sekjen Guterres.Menekankan "hubungan yang jelas antara perdamaian internasional dan multilateralisme," Sekjen Guterres mengatakan PBB didirikan 80 tahun yang lalu "untuk melindungi umat manusia dari bencana perang."Dalam kesempatan tersebut Sekjen PBB juga mendesak Dewan Keamanan untuk mengatasi perpecahan internal, melakukan reformasi agar mencerminkan realitas geopolitik saat ini, serta meningkatkan inklusivitas dan kerja sama dengan mitra regional.Ia juga menyerukan kepada seluruh negara anggota untuk menjunjung tinggi hukum internasional, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap perdamaian melalui diplomasi dalam rangka memperingati hari jadi ke-80 PBB.