Manajemen Tak Tahu KM Barcelona yang Terbakar Kelebihan Penumpang

Wait 5 sec.

KM Barcelona yang terbakar di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara pada Minggu 20 Juli 2025 (ANTARA)MANADO - PT Surya Pasific Indonesia selaku pemilik Kapal Motor (KM) Barcelona Indonesia menyatakan tidak mengetahui soal kelebihan penumpang saat kapal itu terbakar di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara pada Minggu 20 Juli.Humas PT Surya Pasific Indonesia Ridwan Faluga menyampaikan kebakaran KM Barcelona di luar pengetahuan mereka. "Yang lebih paham kronologi kejadiannya adalah kru di atas kapal," kata Ridwan, Selasa 22 Juli.Menurut data manifes perusahaan, jumlah penumpang KM Barcelona saat itu tercatat 280 orang dari tiga pelabuhan, yaitu Pelabuhan Beo, Pelabuhan Melonguane, dan Pelabuhan Lirung."Sampai saat ini kami hanya dapat menginformasikan sesuai dengan data kami," ujarnya.Menurutnya, Pembayaran di atas kapal bersifat fleksibel. "Para penumpang langsung naik di atas KM Barcelona V tanpa membeli tiket di loket kami di setiap pelabuhan," jelasnya.Saat pemeriksaan tiket, penumpang tetap dikenakan biaya. Banyak yang mengaku membawa uang pas-pasan."Tetapi tidak mungkin kami menurunkan mereka di tengah laut sehingga kami tetap memfasilitasi mereka," tambah Ridwan.Dia mengatakan kapasitas KM Barcelona V tercatat 450 orang termasuk kru. "Iya benar, over kapasitas di KM Barcelona V," ungkapnya.Jika penumpang mencapai lebih dari 500 orang, maka perusahaan mengalami kerugian. Data yang tercatat hanya 280 orang."Pelayaran ini tidak serta merta memuat penumpang lalu berjalan. Ada pemeriksaan dari KSOP. Tidak mungkin dengan kapasitas berlebihan kami berlayar, tentunya tidak diizinkan," jelasnya.Ridwan mengatakan pihaknya mendapatkan informasi KM Barcelona V terbakar dalam pelayaran di perairan Pulau Talise pada Minggu (20/7/2025) pukul 13.30 Wita."Mendengar informasi itu, kami bertanya kepada kru apakah dapat ditangani, tapi diberi tahu api di atas kapal sudah membesar," tambah Ridwan.Perusahaan kemudian mengirim KM Barcelona III, KM Venezia, dan KM Citra Lestari 7F untuk evakuasi. Tiga korban ditemukan tewas.Untuk tiga korban meninggal, perusahaan memberikan kompensasi berupa fasilitas administrasi di rumah sakit dan peti jenazah."Hingga mengantar jenazah kembali ke Kabupaten Kepulauan Talaud. Selain itu, untuk keluarga pengantar, kami memfasilitasi akomodasi pulang-pergi Manado–Melonguane," tutupnya.