Lahan Keraton Yogya untuk Proyek Tol Pakai Skema Sewa, Rp 160 M untuk 40 Tahun

Wait 5 sec.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Roy Rizali Anwar ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta selatan pada Senin (21/7/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparanPenggunaan lahan 320.000 meter persegi milik Keraton Yogyakarta untuk proyek jalan tol menggunakan skema sewa. Terkait biaya sewa untuk lahan tersebut ada pada angka Rp 160 miliar untuk 40 tahun.Lahan Keraton Yogyakarta itu akan dimaksimalkan untuk Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo. Kedua proyek tol tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Roy Rizali Anwar menjelaskan, angka Rp 160 miliar tersebut merupakan total yang harus dibayarkan selama masa konsesi 40 tahun untuk seluruh lahan. “Masuk ke investasinya (sewa dibayar oleh) BUJT. Rp 160 miliar (untuk) 320 ribu hektare, selama konsesi ya,” kata Roy ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta selatan pada Senin (21/7).Sebelumnya, Sultan Hamengkubuwono X juga sudah menyerahkan Serat Kekancingan kepada Roy terkait persetujuan penggunaan lahan Sultan Ground.Dengan diserahkannya Serat Kekancingan maka penyerahan itu menjadi simbol kehormatan dan amanah budaya. Selain itu hal tersebut bisa dianggap sebagai kolaborasi luhur antara Indonesia dengan Kesultanan Yogyakarta.Untuk Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, pembangunannya di atas objek tanah seluas 245. 302 meter persegi yang terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang tanah Sultan Ground.Operator mengoperasikan alat berat saat melakukan pengerasan tanah pada pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 di Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta. Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara FotoKepala Badan Pengatur Jalan Tol Wilan Oktavian menjelaskan pembangunan tol tersebut dibagi menjadi 3 tahap. Pada Tahap 1 yaitu ruas tol Kartasura-Klaten. Saat ini ruas Klaten-Prambanan sudah beroperasi, namun belum bertarif.Sementara untuk ruas Prambanan-Purwomartani, Wilan menuturkan progres fisik konstruksi sudah mencapai 78,93 persen dan untuk ruas Purwomartani-Maguwo dan JC Sleman-Trihanggo yang saat ini masih dalam proses pembangunan."Untuk tahap 2 dan 3, masih dalam proses pembebasan lahan, ruas tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogro direncanakan operasi pada tahun 2028," ujarnya.Sedangkan untuk Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, pembangunan dilakukan di atas 75.440,75 meter persegi, terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang tanah. Proyek tersebut memiliki panjang 75,12 km dan terbagi menjadi 6 seksi.Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo dengan panjang 8,8 km, Seksi 2 SS Banyurejo-Borobudur dengan panjang 15,2 km, dan Seksi 3 Borobudur-SS Magelang dengan panjang 8,1 km.Selanjutnya Seksi 4 SS Magelang-SS Temanggung dengan panjang 16,65 km, untuk Seksi 5 SS Temanggung-SS Ambarawa 21,39 km dan terakhir seksi 6 SS Ambarawa-JC Bawen total panjang 4,98 km.