Masyarakat Garut berdesak-desakan di pesta rakyat merayakan pernikahan Wabup Garut Putri Karlina dan Maula Akbar, anggota DPRD Jabar sekaligus anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025). Foto: Dok. IstimewaKorban dalam tragedi pesta rakyat maut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, bertambah menjadi 30 orang. Data ini dikeluarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada Sabtu (19/7) sore.30 Korban ini termasuk 3 orang yang meninggal dunia. Sementara satu korban luka mengalami retak tulang di bagian kaki."Penambahan ini karena mereka yang menjadi korban sempat pulang, namun kemudian merasa sakit sehingga akhirnya datang ke rumah sakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, Sabtu (19/7).“Jadi dari 30 orang itu, tiga orang meninggal dunia, dan lima orang masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet. Mereka yang masih dirawat rata-rata memiliki penyakit bawaan seperti jantung dan asma,” sambungnya.Leli mengungkapkan, dari puluhan orang yang menjadi korban, kebanyakan karena sakit akibat terjatuh hingga terhimpit. Tidak sedikit di antara korban yang harus menjalani rontgen hingga USG.Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui ada salah satu korban yang mengalami retak di bagian kakinya. “Usia korban dewasa, 50 tahun, dan untuk korban tersebut akan kami lakukan penanganan lebih lanjut,” ungkap Leli.Kepala Dinas Kesehatan Leli Yuliani saat ikut memberikan pertolongan kepada korban. Dok: Dinas Kesehatan GarutBerdasarkan data yang diterima pihaknya, 20 korban adalah dewasa, dan 10 lainnya anak-anak. Untuk yang usia dewasa, menurutnya memiliki rentang usia paling banyak 30 hingga 60 tahun.“Dari seluruh korban itu juga ada yang satu keluarga, ibu dan anak, itu dua keluarga. Jadi mungkin pada saat kejadian dua orang ibu ini membawa masing-masing satu anaknya sehingga mereka menjadi korban,” ucapnya.Para korban, kata Leli, seluruhnya mendapat bantuan langsung dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan rata-rata Rp 10 juta. “Memang ada yang diberi Rp 15 juta dengan pertimbangan karena anaknya banyak,” katanya.Dari 30 korban, saat ini pihaknya masih mencari satu orang korban yang belum menerima bantuan tersebut. Korban diketahui pegawai katering dan sudah pulang dari rumah sakit. Pada saat dicek ke kontrakannya korban sedang tidak ada di sana.