Ilustrasi halusinasi (Unsplash)JAKARTA – Masyarakat dihimbau untuk tidak menunda konsultasi dan terapi jika menyadari adanya Gangguan Bipolar (GB) dan Skizofrenia, baik pada diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. GB dan Skizofrenia memerlukan penanganan medis secara tepat dan cepat, untuk mencegah perburukan penyakit pada pasien. Konsultasi dan terapi sebaiknya segera dilakukan pada spesialis kedokteran jiwa (psikiatri).Ada beberapa kendala yang kadang menyulitkan penderita untuk segera bisa mendapatkan pelayanan medis yang tepat sesuai kondisinya. Hal itu disampaikan oleh dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa."Seperti ketidakmengertian dan ketidakpahaman, akses pengobatan yang terbatas dan sulit (baik fasilitas kesehatan maupun keterbatasan ketersediaan obat), atau keengganan penderita dan keluarga untuk berobat ke dokter," ucapnya dalam siaran resmi PT Wellesta yang diterima VOI.Selain itu, sambungnya, ada pula penyangkalan penderita dan atau keluarga bahwa ada kondisi medis yang harus segera mendapatkan pertolongan, stigma gangguan jiwa yang masih kuat di mata masyarakat dan kecenderungan masyarakat untuk mencari pengobatan alternatif terlebih dahulu.Untuk itu ia menyarankan, penatalaksanaan Skizofrenia dan GB sebaiknya bersifat komprehensif. Yang paling utama yaitu memperbaiki kekacauan kimia otak melalui pengobatan, serta melibatkan orang terdekat dari penderita untuk mendukung penderita berobat dengan baik dan teratur."Hal yang perlu diperhatikan yaitu melibatkan pemerintah dalam penyediaan skema pengobatan termasuk pembiayaanya agar bersifat berkesinambungan. Selain itu juga dalam penyediaan lapangan kerja yang sesuai dengan kapasitas penderita," katanya.Hanadi Setiarto, Country Group Head Wellesta Indonesia menyatakan, sebagai perusahaan yang berfokus pada bidang kesehatan dan teknologi medis, Wellesta berkomitmen terhadap kesehatan dan kualitas hidup pasien, termasuk untuk pasien GB dan Skizofrenia."Sangat penting meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terkait kondisi penyakit mental yang terkadang tidak disadari. Kami menyadari, jika tidak diatasi dengan baik, kej adian GB dan Skizofrenia akan terus bertambah sehingga ke depannya akan menurunkan kualitas hidup, peningkatan mortalitas dini, hingga berkontribusi pada penyakit fisik seperti kardiovaskular, metabolik, dan infeksi," ucap Hanadi.PT Wellesta Perkuat Komitmen Dukung Individu dengan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia Melalui Program Edukasi dan Kolaborasi , perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, hari ini menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup orang yang hidup dengan Gangguan Bipolar (GB) dan Skizofrenia."Kami berusaha mengurangi stigma, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi pasien dan keluarga mereka melalui berbagai program edukasi dan kerja sama strategis. Penanganan menyeluruh diperlukan untuk gangguan bipolar dan skizofrenia, yang termasuk dalam gangguan mental serius," tuturnya.