Wall Street Menguat Usai AS-Jepang Teken Kesepakatan Dagang

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockBursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (23/7). Sentimen pasar membaik setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Jepang, serta laporan adanya kesepakatan serupa dengan Uni Eropa. Hal ini dipandang sebagai kemajuan dalam negosiasi tarif Presiden Donald Trump yang berlangsung di berbagai lini.Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 455 poin atau 1,02 persen menjadi 44.958,01. Indeks S&P 500 menguat 43,85 poin atau 0,69 persen ke 6.353,42, dan Nasdaq Composite bertambah 108,17 poin atau 0,52 persen ke level 21.000,85.Dari tiga indeks utama Wall Street tersebut, kenaikan Nasdaq cenderung terbatas karena investor menanti laporan keuangan kuartalan dari Alphabet dan Tesla yang dijadwalkan rilis setelah penutupan bursa.Harga emas melemah dari level tertinggi dalam lima pekan karena investor mulai beralih dari aset aman ke aset berisiko seiring membaiknya sentimen pasar.Trump mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang menjelang tenggat waktu 1 Agustus. Dalam perjanjian itu, Jepang terhindar dari tarif baru terhadap mobil dan sejumlah barang lainnya. Sebagai gantinya, Jepang akan mengucurkan paket investasi dan pinjaman senilai USD 500 miliar ke AS. Kesepakatan ini menjadi yang paling signifikan sejak pengumuman tarif besar-besaran yang disebut Trump sebagai “Hari Pembebasan”.Uni Eropa dan AS juga dilaporkan semakin dekat mencapai kesepakatan serupa, yang akan memberlakukan tarif 15 persen atas impor dari Eropa namun membebaskan sejumlah produk dari bea masuk. Hal ini mengikuti perjanjian dagang AS dengan Filipina dan meningkatkan harapan akan lebih banyak kesepakatan yang tercapai.“Awan mendung mulai terbelah dan situasi makro tampaknya membaik. Jepang sudah teken perjanjian, harapannya Uni Eropa menyusul, dan investor optimistis akan ada lebih banyak kesepakatan sebelum 1 Agustus atau setidaknya penundaan diberlakukan,” ujar Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, New York.Musim laporan keuangan kuartal II tengah berlangsung. Sekitar 23 persen perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya, dengan 85 persen di antaranya melampaui ekspektasi analis, menurut data LSEG.Analis saat ini memproyeksikan pertumbuhan laba S&P 500 secara tahunan mencapai 7,5 persen, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,8 persen pada awal Juli.Investor juga menanti laporan dari dua raksasa teknologi, Alphabet dan Tesla, khususnya terkait proyeksi ke depan dan strategi mereka dalam investasi kecerdasan buatan (AI).Seiring perusahaan-perusahaan teknologi besar mengumumkan hasil kinerja, ketergantungan Wall Street terhadap segelintir saham momentum akan kembali diuji.Optimisme terhadap kesepakatan dagang AS-Uni Eropa turut mengangkat bursa Eropa, dengan saham otomotif memimpin penguatan. Namun jika negosiasi gagal, Uni Eropa disebut tengah menyiapkan langkah balasan.Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah turun selama tiga hari terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya minat risiko di kalangan investor.Yield obligasi tenor 10 tahun naik 4,4 basis poin ke level 4,38 persen, sementara obligasi 30 tahun naik 4 basis poin ke 4,943 persen. Yield surat utang 2 tahun yang biasanya mencerminkan ekspektasi terhadap suku bunga The Fed juga naik 4,5 basis poin menjadi 3,876 persen.Sementara itu, nilai tukar dolar AS melemah seiring menguatnya yen Jepang dan euro di tengah kemajuan pembicaraan dagang.Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, turun 0,27 persen ke level 97,20. Euro naik 0,16 persen menjadi USD 1,1772, sedangkan terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,18 persen ke level 146,39.Di pasar kripto, harga bitcoin turun 1,25 persen ke USD 118.284,89, sedangkan ethereum melemah 2,82 persen ke USD 3.602,74.Harga minyak turun seiring meredanya ketidakpastian perdagangan. Minyak mentah AS (WTI) turun tipis 0,09 persen ke USD 65,25 per barel. Brent ditutup di USD 68,51 per barel, melemah 0,12 persen.Harga emas spot turun 1,07 persen menjadi USD 3.394,52 per ons, sementara emas berjangka AS melemah 1,29 persen ke level USD 3.395 per ons.