Presiden Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/ReutersPresiden Prabowo Subianto mengunjungi Presiden RI ke-7 Jokowi di kediamannya di Solo. Dalam pertemuan itu, Prabowo menceritakan sejumlah lawatannya ke luar negeri dalam misi diplomatik.Salah satunya yakni keberhasilan Indonesia bergabung dengan BRICS. Selain itu, soal terjalinnya perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)."Saya ceritakam terobsoan-terobosan yang kita dapat kemarin terutama dengan Uni Eropa 10 tahun, perundingan akhirnya tembus. Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brasil, BRICS kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Prancis, di London, saya ketemu dengan beberapa pejabat," kata Prabowo di Solo, Minggu (20/7).Prabowo juga bercerita soal komunikasinya dengan Presiden AS Donald Trump. Komunikasi tersebut membuat AS menurunkan tarif ekspor terhadap Indonesia yang semula 32 persen menjadi 19 persen."Dengan Presiden Trump ya alhamdulillah dapat hasil-hasil yang lumayan, cukup bagus," ucapnya.Ketum Gerindra itu juga bercerita soal respons Jokowi mengenai apa yang ia sampaikan. Ternyata Jokowi juga mengikuti perjalanan lawatannya ke luar negeri. Termasuk saat terjalin kesepakatan IEU-CEPA."Itu juga beliau yang rintis ya seperti perundingan dengan Uni Eropa, kan udah berjalan 10 tahun jadi beliau ngerti alotnya bagaimana tapi dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk selesaikan dan itu cepat dan alahmdulillah dan bagi saya ini kehormatan bagi Indonesia," kata Prabowo.Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). Foto: kumparanPrabowo juga menjelaskan alasan mengapa Indonesia gabung dengan banyak forum. Hal itu untuk menunjukkan bahwa Indonesia tetap mengusung tradisi non-blok."Indonesia ya saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok, non-align. Kita terkenal bahwa kita tidak ingin ikut blok manapun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi ita, tapi kita ikut juga kita daftar di OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) yang itu adalah kumpulan-kumpulan negara maju yang dipimpin barat, kita juga mendaftar di CPTPP (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership) juga dipimpin Jepang dan sebagainya, kita ikut juga di IPEF Indo-Pacific Economy Forum dipimpin juga oleh negara pulau barat, jadi kita benar-benar kita diterima oleh semua pihak," kata dia."Bahwa Indonesia netral, Indonesia menghormati semua negara, Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara, Indonesia tidak mau campur tangangan urusan dalam negeri negara manapun, dan ini kita diterima," pungkasnya.