Usut Penyebab Kematian Diplomat Kemenlu, Polisi Periksa 4 Klaster Saksi

Wait 5 sec.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi. (Rizky A-VOI)JAKARTA - Tewasnya Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Ary Daru Pangayunan masih menjadi tanda tanya berar hingga kini, khususnya mengenai penyebab kematiannya. Guna mengungkap kasus tersebut, polisi telah memeriksa empat klaster saksi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut empat klaster saksi itu mulai dari lingkungan kos hingga pihak yang berkomunikasi dengan Ary Daru Pangayunan sebelum ditemukan tak bernyawa. "Dari lingkungan kos kosan, kemudian dari tempat kerja korban, kemudian dari keluarga korban, kemudian dari pihak pihak yang terkahir berkomunikasi dengan korban," ujar Ade kepada wartawan, Kamis, 24 Juni. Kendati demikian, tak disampaikan mengenai hasil dari rangkaian pemeriksaan terhadap empat klaster saksi tersebut. Sejauh ini, Ade hanya menyebut bahwa total saksi dari seluruh klaster yang terlah diambil keterangan dalam upaya pengungkapan penyebab kematian Ary Daru Pangayunan mencapai 15 orang. "Tim penyelidik telah melakukan klarifikasi pengambilan keterangan dalam penyelidikan setidaknya ada 15 orang," sebutnya. Terlepas dari proses pemeriksaan saksi, Ade juga menegaskan dalam upaya mengungkap misteri kematian Diplomat Kemenlu tersebut tak ada kendala yang dihadapi. Proses yang terkesan lambat itu dikarenakan masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) dan lainnya. Sebab, dalam pengungkapan suatu kasus mesti mengedepankan scientific crime Investigation. "Sampai dengan saat ini, tim penyelidik tidak menemukan hambatan," kata Ade.     Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di dalam indekost 'Gues House Gondia' kamar 105, Jalan Gondangdia Kecil, No 22, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, Selasa, 8 Juli. Saat ditemukan, jasad Arya Daru Pangayunan dalam kondisi wajah dililit lakban berwarna kuning. Saat ini, penyebab kematiannya belum diketahui.