Kemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas 5 Persen pada 2025

Wait 5 sec.

Kepala BKF Kemenkeu, Febrio Kacaribu di Gedung AA Maramis, Kamis (25/4). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanKementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pada angka 5 persen pada Semester II 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia 4,87 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I 2025.Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan optimisme perbaikan kondisi perekonomian Indonesia didorong oleh penurunan pengenaan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen.Febrio melihat, tarif impor 19 persen ini akan menjadi sinyal positif bagi kinerja industri manufaktur Tanah Air.“Kita sudah tahu bahwa hasil dari trade negotiation itu berdampak positif bagi aktivitas manufaktur kita,” kata Febrio di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/7).Manufaktur merupakan salah satu penggerak perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 19,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).Ilustrasi Pabrik Manufaktur. Foto: AuthenticVision/Shutterstock“Dengan tarif yang lebih baik ini kita melihat pertumbuhan ekonomi bisa rebound di atas 5 persen untuk paruh kedua,” imbuh Febrio.Selain manufaktur, Febrio juga menuturkan strategi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah percepatan belanja pemerintah.“Banyak sekali mulai dari program-program prioritas Pak Presiden itu harus kita percepat semua. Jadi itu nanti akan mendukung rebound untuk semester kedua,” jelasnya.Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi kisaran 4,7 persen hingga 5 persen. Revisi ini lebih rendah dibanding target awal dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 5,2 persen.Menurutnya, realisasi pertumbuhan ekonomi hingga semester I tercatat 4,87 persen, lebih rendah dari harapan semula.