Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di kantor Kementerian ESDM, Selasa (10/3/2025). Foto: Fariza/kumparanKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kerja sama mineral kritis dengan Amerika Serikat (AS) hanya akan berbentuk produk olahan mineral mentah.Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan Trump hanya menyebut penghapusan hambatan perdagangan berkaitan dengan komoditas hasil industri."Di situ tuh yang maksudnya adalah industrial commodities. Kalimatnya itu industrial commodities," katanya saat ditemui di Djakarta Theater, Kamis (23/7).Adapun Indonesia telah memberlakukan larangan ekspor bijih (ore) nikel sejak Juli 2023 sesuai dengan amanat UU Minerba, sementara larangan ekspor konsentrat tembaga dimulai 1 Januari 2025.Dengan begitu, Dadan menegaskan pemerintah tidak akan melanggar aturan dengan mengekspor kembali mineral mentah ke AS."Kita kan punya undang-undang. Kalau untuk export ore segala macam kan udah enggak ada. Jadi yang dikerjasamakannya itu nanti adalah untuk ekspor yang hasil dari industri. Bukan untuk yang ore," tegas Dadan.Presiden AS Donald Trump melambaikan tangan saat berbicara dalam jamuan makan malam bersama Senator Republik, di Ruang Makan Negara di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat (18/7/2025). Foto: Annabelle Gordon/REUTERSSebelumnya, Presiden AS Donald Trump melalui pernyataan resmi Gedung Putih mengatakan Indonesia bakal menghapus pembatasan ekspor sejumlah komoditas industri ke AS, termasuk mineral kritis.“Indonesia akan menghapus pembatasan ekspor ke Amerika Serikat untuk komoditas industri, termasuk mineral kritis,” tulis Trump dalam dokumen tersebut, dikutip pada Rabu (23/7).Pelonggaran ekspor komoditas ini menjadi salah satu kesepakatan dalam negosiasi tarif impor yang dikenakan AS ke Indonesia. Semula Indonesia kena 32 persen, tapi turun jadi 19 persen.Imbalannya, Trump meminta Indonesia melonggarkan banyak hambatan tarif ekspor produk AS ke Indonesia menjadi 0 persen dan perbanyak ekspor komoditas mineral ke negaranya. Indonesia merupakan produsen utama mineral seperti tembaga, kobalt, dan nikel.