Iran Klaim Sistem Pertahanan Udara yang Rusak Selama Perang dengan Israel Telah Diganti

Wait 5 sec.

Sistem pertahanan udara Talaash milik Iran. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency)JAKARTA - Kepala Operasi Angkatan Darat Iran mengatakan sistem pertahanan udara yang rusak selama perang agresi Israel dan Amerika Serikat yang telah diganti dikerahkan kembali, memastikan perlindungan berkelanjutan terhadap wilayah udara negara itu.Laksamana Muda Mahmoud Mousavi mengatakan pasukan Iran berhasil mengamankan wilayah udara negara tersebut dengan memanfaatkan sistem yang ada dan memasang yang baru setelah serangan baru-baru ini.Lebih jauh ia mengungkapkan, salah satu target pertama dalam perang selama 12 hari tersebut adalah radar dan sistem pertahanan udara negara tersebut."Rezim Zionis yang kriminal melancarkan agresi pengecut terhadap tanah Iran," kata Laksda Mousavi, seraya menambahkan tujuan musuh adalah menghancurkan kemampuan pertahanan udara Iran, melansir IRNA 20 Juli.Ia memuji upaya pasukan pertahanan udara yang dilakukan 24 jam sehari, dengan mengatakan banyak sistem yang rusak tetapi segera diganti dan dikerahkan di lokasi yang telah ditentukan."Kami berhasil melindungi wilayah udara negara tersebut dan musuh gagal mencapai tujuannya meskipun telah berupaya mati-matian," jelasnya.Laksda Mousavi juga menyoroti pencapaian Angkatan Bersenjata selama perang, dengan mengatakan kinerja mereka menegaskan kembali kesiapan pertahanan dan tekad Iran untuk merespons ancaman eksternal.Diketahui, Israel menyerang Iran dalam aksi agresi bertajuk "Raising Lion" pada 13 Juni yang dikatakan menargetkan fasilitas nuklir dan militer, menewaskan komandan militer hingga ilmuwan nuklir dalam serangan terarah, serta menewaskan warga sipil dalam serangan udara di wilayah permukiman.Pada 22 Juni, Amerika Serikat juga bergabung dalam perang dan mengebom tiga fasilitas nuklir Iran. Perang dihentikan pada 24 Juni setelah rezim Tel Aviv meminta gencatan senjata menyusul serangan rudal balasan oleh Iran.