Petugas Satpol PP mendatangi Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanPerpustakaan Jalanan di Taman Literasi, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kembali didatangi Satpol PP pada Minggu (20/7) malam. Mereka diminta pindah ke Taman Langsat yang juga masih berada di Kebayoran Baru.Pantauan kumparan, pada pukul 20.45 WIB, seorang penggerak Perpustakaan Jalanan, Anam, tengah menyiapkan lapaknya. Ia menggelar tikar dan menyusun buku yang dibawanya di dalam sebuah koper.Para pembaca pun sudah mulai berdatangan. Mereka menunggu perpustakaan itu untuk siap melayani.Namun, belum juga usai disiapkan, Satpol PP yang tengah berjaga di sekitar lokasi datang menghampiri Anam. Mereka meminta Perpustakaan Jalanan untuk memindahkan lapaknya ke Taman Langsat.Salah satu penggerak Perpustakaan Jalanan, Anam. Foto: Abid Raihan/kumparanNamun, Anam menolak. Mereka tak mau ke Taman Langsat karena di sana penerangannya masih minim. Perdebatan pun terjadi.Usai berdebat selama kurang lebih 10 menit, Perpustakaan Jalanan pun dipersilakan untuk melanjutkan kegiatan mereka malam ini.Kepada kumparan Anam menjelaskan mengapa tidak ingin pindah ke Taman Langsat. Selain karena masalah penerangan, ia juga ingin membangun perpustakaan yang inklusif.Ia menyadari di Taman Literasi memang sudah ada perpustakaan yang dibangun Pemprov DKI. Namun menurutnya konsep perpusatakaan itu berbeda dengan yang dibawanya.“Udah ada perpus memang (di Taman Literasi). Cuma kalau dari pribadi, aku ngelihat kayak kurang inklusif gitu. Satu perpus yang ada di dalam itu kayak apa ya terlalu kaku, kayak baca dan sunyi,” ucap Anam kepada kumparan.“Nah, di sini, kami pengin ngedobrak stigma perpus itu. Jadi perpus itu nggak harus sunyi. Perpus itu harusnya aktif dan hidup. Saling berdiskusi,” tambahnya.Penjelasan Satpol PPPetugas Satpol PP mendatangi Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (20/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanSementara itu Pengendali Satpol PP Kebayoran Baru, Rodih Sukari, mengungkapkan tidak melarang Perpustakaan Jalanan menggelar lapaknya di Taman Literasi. Mereka hanya menyarankan untuk pindah ke taman yang dinilai lebih nyaman untuk aktivitas membaca. Apalagi di Taman Literasi sudah ada perpustakaan..“Kebetulan di wilayah Kebayoran Baru ada tempat yang menurut saya lebih nyaman. Lebih nyaman di sana, jauh dari kebisingan, suasananya lebih sejuk, banyak pohon juga,” ucap Rodih.“Artinya memang kita wadahi dan kita fasilitasi untuk kita arahkan ke sana. Kalau di sini bukannya tidak seperti apa, di sini ada taman buku juga, baca juga. Di sana kan belum ada. Alangkah lebih baiknya, oke ini ada penggemar baca ini, sudah kita kenapa kita gak arahkan ke sana,” tambahnya.Kata Rodih, jika mereka bersedia dipindahkan ke sana, maka Satpol PP siap memberikan fasilitas berupa tenda agar mereka terlindungi dari hujan. Begitu juga dengan penerangan yang memadai.Selain karena Taman Langsat dinilai lebih pas, Satpol PP juga menilai bahwa pemilihan Taman Literasi ini berbahaya untuk para pembaca.“Di sini agak rawan, rawannya kenapa? tahu seperti apa di sini, kendaraan lalu-lalang, banyak kerumunan dan sebagainya. Itu kan kalau memang sampai membludak atau memang penggemar baca ini, alhamdulillah, banyak gitu kan, otomatis kan lebih padat. Kita mengantisipasi itu,” ucap Rodih.Satpol PP belum mengambil keputusan apakah Perpustakaan Jalanan ini akan dilarang melapak di sekitar Taman Literasi atau tidak. Kata Rodih, hasil perdebatannya dengan Anam akan dilaporkan ke atasannya terlebih dahulu.“Nanti kita buat pimpinan, kita laporan ke pimpinan, apa yang mereka sampaikan tadi, saya komunikasi dengan mereka alhamdulillah itu kan mudah-mudahan saja. Kalau memang kami bisa memfasilitasi mereka, oke kita pindah ke sana,” tandas Rodih.