Konflik Thailand-Kamboja Makin Tegang Akibat Ranjau Darat

Wait 5 sec.

Ilustrasi ranjau darat di Kamboja. Foto: Sofiia Gatilova/Reuters2025 hubungan dua negara bertetangga di Asia Tenggara, Thailand dan Kamboja menuju titik nadir. Sepekan ini tensi mereka makin tinggi imbas ranjau darat.Sebelumnya relasi Thailand dan Kamboja memburuk gara-gara sengketa perbatasan berujung baku tembak yang meletus Mei 2025. Seorang tentara Kamboja tewas akibat baku tembak melawan Militer Thailand di perbatasan.Apa yang terjadi antara Kamboja-Thailand menjadi perhatian ASEAN. Pada pertemuan tingkat menteri ASEAN di Kuala Lumpur beberapa pekan lalu PM Malaysia Anwar Ibrahim mengaku prihatin atas konflik dua negara anggota itu.Ketegangan kian memuncak setelah Thailand menuduh Kamboja memasang ranjau darat di wilayah perbatasan yang disengketakan. Kamboja membantah tuduhan itu.Otoritas Thailand mengungkapkan tiga prajuritnya terluka karena ranjau darat ketika berpatroli pada 16 Juli di wilayah perbatasan antara Ubon Ratchathani di Thailand dan provinsi Preah Vihear di Kamboja.Dikutip dari Reuters, Selasa (22/7), otoritas Thailand mengatakan salah satu prajuritnya harus kehilangan kaki karena terkena ranjau darat.Kementerian Luar Negeri Kamboja membantah ada ranjau darat baru yang ditanam di wilayah itu. Dalam pernyataan pada Senin (21/7) malam, Kemlu Kamboja menyebut prajurit Thailand itu berpatroli menyimpang dari rute patroli yang telah disepakati dan malah berpatroli ke wilayah yang masih ada ranjau darat yang belum meledak."Pemerintah Kerajaan Kamboja dengan tegas membantah tuduhan yang tidak berdasar ini," kata Kemlu Kamboja dalam pernyataannya.Kemlu Kamboja menyatakan pihaknya berkomitmen penuh terhadap Konvensi Ottawa, perjanjian internasional yang melarang ranjau darat.Sementara itu, militer Thailand mengatakan ada 10 ranjau darat jenis PMN-2 buatan Rusia yang baru dipasang, yang tidak digunakan atau disimpan oleh Thailand, yang ditemukan antara tanggal 18 Juli dan 20 Juli di wilayah tempat prajurit terluka.Seorang penjinak ranjau menggunakan alat pendeteksi ranjau di Peace Museum of Mine Action di Provinsi Siem Reap pada 20 Januari 2023. Foto: Tang Chhin Sothy/AFP"Ini jelas merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Kerajaan Thailand dan pelanggaran langsung terhadap prinsip fundamental hukum internasional," kata juru bicara Kemlu Thailand, Maratee Nalita Andamo.Data dari Cambodia Mine Action Centre memperkirakan ada sekitar 406 juta ranjau darat yang tersebar di seluruh negeri. Setidaknya ada 5 orang yang tewas dan belasan orang terluka akibat ranjau darat dan persenjataan yang belum meledak di Kamboja dalam 4 bulan pertama 2025.Thailand menyatakan akan mengeluarkan kecaman resmi dan meminta pertanggungjawaban dari Kamboja atas pelanggaran perjanjian ranjau darat, dan militer juga akan meningkatkan kewaspadaan selama patroli perbatasan.Kamboja juga menyatakan insiden ranjau darat menunjukkan perlunya kedua negara menyelesaikan sengketa perbatasan di Mahkamah Internasional.Sebelumnya, Thailand mengatakan tidak akan pernah mengakui yurisdiksi Mahkamah Internasional atas masalah tersebut dan lebih memilih menyelesaikan sengketa lewat mekanisme bilateral.