Ilustrasi manfaat bersosialisasi dan interaksi dengan orang lain untuk kesehatan otak (Freepik/DrazenZigic)YOGYAKARTA – Banyak orang setuju kalau ngobrol seru bareng sahabat atau keluarga itu menyenangkan. Tapi tahukah Anda, ternyata bersosialisasi memiliki manfaat besar bagi kesehatan otak, khususnya ketika usia semakin matang.Bersosialisasi atau interaksi dengan orang lain, bisa dilakukan dalam berbagai aktivitas. Misalnya dengan gabung klub atau komunitas. Menjadi relawan dan aktif dalam rutinitas sosial selain menyehatkan otak juga bermanfaat untuk kesehatan mental. Bahkan mengobrol bersama sahabat lama lewat telepon atau panggilan video, juga bermanfaat. Penasaran dengan apa saja manfaat bersosialisasi dengan orang lain? Ini penjelasannya.1. Menunda demensia hingga 5 tahunStudi besar yang diikuti hampir 2.000 lansia selama 6–7 tahun menunjukkan bahwa orang yang aktif dalam kegiatan sosial dapat menunda kemunculan demensia hingga rata-rata 5 tahun dibandingkan mereka yang kurang terlibat sosial. Ini bukan kabar kaleng-kaleng, 5 tahun ekstra ini bisa sangat berarti untuk kualitas hidup dan perawatan jangka panjang.Ilustrasi manfaat bersosialisasi dan interaksi dengan orang lain untuk kesehatan otak (Freepik) 2. Risiko demensia turun SignifikanMengutip MindBodyGreen, Selasa, 22 Juli, bersosialisasi secara rutin dapat mengurangi risiko demensia hingga 38 % dan risiko mengalami cognitive decline ringan (MCI) sebesar 21 %. Bayangkan, manfaat sebesar ini hanya dari menjalin hubungan sosial.3. Stimulasi otak lewat interaksiObrolan seru, canda tawa, hingga diskusi serius semuanya memberikan tantangan mental yang memperkuat koneksi saraf Anda. Aktivitas berinteraksi dengan orang lain tersebut, bahkan memicu proses pembentukan sel saraf baru (neurogenesis).4. Mengendalikan stres dan menjaga memoriSosialisasi bantu meredam stres kronis. Ketika seseorang mengalami stres kronis, akan berisiko hipoccampus melemah. Hippocampus adalah pusat memori di otak Anda. Nah, mengobrol hangat bareng teman itu ternyata jadi pijatan gratis buat otak Anda.5. Menyeimbangkan hormonAktivitas sosial juga ikut membantu mengatur hormon stres melalui sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal. Belum lagi, sebagian besar kegiatan sosial juga melibatkan gerak fisik, misalnya jalan bareng, ikut kelas, atau kunjungan sesama yang membawa manfaat ganda bagi otak dan tubuh.Bicara soal kualitas hidup, otak yang sehat adalah modal utama. Nah, kalau bersosialisasi baik untuk kesehatan otak, maka penting untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai aktivitas positif.