Helsya Maeisyaroh, gelandang Timnas Wanita Indonesia. Foto: Andi Fajar/kumparanHelsya Maeisyaroh bukanlah wajah baru di sepak bola wanita Indonesia. Namanya sudah sering terdengar karena beberapa kali membela tim Merah Putih di berbagai ajang internasional, dari level junior hingga senior.Terbaru, gelandang asal Bekasi ini mencuri perhatian lewat golnya ke gawang Taiwan di laga pamungkas Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (5/7). Sayangnya, gol itu belum cukup membawa Garuda Pertiwi lolos ke putaran final.Di balik gaya mainnya yang tenang dan matang di lapangan, perjalanan Helsya menuju level internasional penuh dengan cerita perjuangan yang tak mudah. Mulai dari bermain bersama anak laki-laki di SSB, bolak-balik Bekasi-Bogor demi latihan, hingga akhirnya menginjakkan kakinya di Barcelona dan Jepang.Helsya Maeisyaroh, pemain Timnas Wanita Indonesia yang bermain di FC Ryukyu Sakura, Jepang. Foto: Dok. FC Ryukyu SakuraDari Bekasi ke Barcelona dan JepangKecintaan Helsya terhadap sepak bola tumbuh sejak usia dini. Lahir di Bekasi pada 7 Mei 2005, ia sering ikut ayah dan kakaknya bermain sepak bola di lapangan. Awalnya cuma jadi penonton, tapi lama-lama mulai muncul rasa ingin mencoba sendiri."Awal-awal sih, awal banget ya, aku tuh ikut ayah aku sama ikut abang aku buat main bola. Cuma aku ngeliat aja, nah di situ mulai kayak ada rasa tertarik sama sepak bola gitu, karena kayak seru gitu. Aku mulai suka sepak bola sejak usia empat tahun," cerita Helsya kepada kumparanBOLANITA di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/6).Waktu itu, belum banyak tim khusus perempuan, jadi Helsya akhirnya ikut latihan di SSB Tajimalela Football Academy, Bekasi, bersama anak laki-laki. Ia mulai bergabung sejak usia delapan tahun dan banyak mengikuti uji coba serta turnamen.Seiring bertambahnya usia, Helsya mulai mencari lingkungan yang lebih serius dan akhirnya direkomendasikan gabung ke klub perempuan di Bogor, yakni TIRA-Persikabo Kartini. Meskipun jaraknya jauh, ia tetap memilih untuk berangkat latihan setiap pekan dari Bekasi."Sebenernya masih mikir-mikir sih karena agak jauh ya dari Bekasi ke Bogor. Terus juga waktu itu belum punya kendaraan pribadi, jadi ya harus menghabiskan duit banyak buat gojek," ungkapnya.Meski sang ibu sempat ragu, akhirnya ia diizinkan dan bahkan dibelikan motor untuk menunjang latihan. Pengorbanannya terbayar, karena dari klub inilah ia pertama kali dipanggil ke Timnas."Alhamdulillah dari situ hasilnya saya bisa dipanggil Timnas pertama kali di tahun 2018 atau 2017. Event internasional pertama saya di Timnas itu AFF U-16 Palembang,” ujar Helsya.“Itu pertama kali saya masuk Timnas, pertama kali saya bisa bungkam omongan orang-orang yang pada bilang kalau sepak bola cewek itu nggak ada hasilnya. Dari situ saya tekunin, saya rajin latihan sepak bola,” tambahnya.Pemain Timnas putri Indonesia Helsya Maeisyaroh duel dengan dibayangi pemain Timnas putri Thailand Pikul Khueanpet saat pertandingan Grup B Piala Asia 2022 di DY Patil Stadion, Navi Mumbai, India, Senin (24/1/2022). Foto: Humas PSSI/Antara FotoSaat membela TIRA-Persikabo Kartini, Helsya mengikuti ajang Milo Football Championship 2017. Tak disangka, turnamen itu membuka jalannya untuk berlatih di akademi La Masia Barcelona, Spanyol."Awalnya itu cuma turnamen sekolah biasa. Tapi pas saya dan tim bisa lolos ke semifinal katanya dua hari berikutnya berangkat ke Bandung buat ikut Milo Football Championship antar daerah," jelasnya.Di sana, ia jadi satu-satunya pemain perempuan dari belasan peserta laki-laki yang diseleksi. Dari 16 orang, hanya lima yang terpilih, dan salah satunya adalah Helsya."Yang milih saya itu Coach Kurniawan Dwi Yulianto. Coach Kurniawan ngomong kenapa dia milih saya. Itu bukan karena saya wanita, tapi karena dia lihat kerja keras saya. Walaupun teman-teman saya itu laki-laki, tapi saya gak nervous gitu, gak minder. Saya tetap kasih yang terbaik,” kata Helsya.Di Barcelona, ia menjalani pelatihan selama dua minggu dan mendapat banyak pelajaran berharga.Sepulang dari Barcelona, Helsya kembali berlatih bersama TIRA-Persikabo Kartini. Ia lalu bermain di Liga 1 Putri 2019 dan tampil impresif meski baru 14 tahun: timnya finis sebagai runner-up dan Helsya dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik.“Alhamdulillah setelah mendapat penghargaan itu, aku fokus lagi ke sepak bola. Satu persatu mulai berubah di kehidupan saya dan mama saya,” ujarnya.Dari sana, panggilan Timnas datang silih berganti. Ia bermain di kelompok usia U-16, U-18, dan kini menjadi langganan di skuad senior Garuda Pertiwi.Helsya Maeisyaroh, pemain Timnas Wanita Indonesia yang bermain di FC Ryukyu Sakura, Jepang. Foto: Dok. FC Ryukyu SakuraSatu Musim di Jepang, Bawa Klub PromosiKarier Helsya terus berkembang hingga akhirnya pada Februari 2024, ia mendapat tawaran untuk trial di Jepang bersama FC Ryukyu Ladies. Meski sempat skeptis karena pernah dibohongi agen sebelumnya, kali ini ia benar-benar diberangkatkan."Awal ceritanya itu saya dihubungin sama agensi saya, namanya Mas Ryan (Gozali). Nah saya kan (pernah jadi) korban dari agen bodong ya, jadi bilang mau dibawa kemana-mana, ujungnya gak dibawa," katanya sambill tertawa.Tapi tak lama setelah itu, ia mendapat telepon lanjutan dari agensinya. Kali ini, mereka serius ingin mengurus visanya."Dua hari kemudian saya ditelepon, saya diminta urus visa, visa turis selama tiga bulan, karena waktu itu trialnya tiga bulan kan," kata Helsya.Saat tahu dirinya benar-benar akan main di luar negeri, ia langsung menyampaikan kabar itu ke keluarganya.“Abang saya seneng bangetlah pasti, kan tuh abang saya kan support saya bangetlah, kalau masalah sepak bola, seneng banget. Terus dia kayak sampai nangis sedikit, terharu,” kenangnya.Setelah menjalani trial tiga bulan, Helsya dikontrak selama satu musim penuh. Ia sukses membawa FC Ryukyu promosi dari Liga 5 ke Liga 4 Jepang."Alhamdulillah saya bisa bawa Ryukyu juga ke Liga 4. Itu senang banget karena perjalanan karier saya di luar negeri bagus lah, karena bisa bawa tim yang saya mainin pertama kali di luar negeri itu juara,” ucap Helsya.Setelah kontraknya di FC Ryukyu berakhir, Helsya belum bergabung dengan klub mana pun. Ia kini fokus berlatih untuk bisa memperkuat Timnas Wanita Indonesia di turnamen yang akan datang.Helsya Maeisyaroh, gelandang Timnas Wanita Indonesia. Foto: Andi Fajar/kumparanRenovasi Rumah Ratusan Juta dari Sepak BolaDari sepak bola pula, Helsya berhasil mewujudkan impian yang sangat berarti buat keluarganya—merenovasi rumah hingga ratusan juta rupiah."Aku bisa renovasi rumah yang harganya bisa ratusan juta. Itu bangga banget sih. Karena mama saya juga nggak nyangka kalau pikiran saya tuh ke rumah, bukan ke mobil atau ke barang-barang yang lain," ujar Helsya."Saya langsung bilang ke mama saya, ‘Mama, Helsya alhamdulillah dapat segini. Nanti kita benerin rumah segini ya.’ Alhamdulillah sekarang udah jadi sih rumahnya. Udah selesai semua. Kalau mau main ke rumah nggak apa, main aja," katanya sambil tertawa.Baginya, pencapaian itu jadi salah satu hal yang paling membanggakan sepanjang kariernya sejauh ini."Itu sih hal yang paling aku banggain. Aku, Mama, sama aku yang paling banggain. Karena kayak Mama sama aku juga nggak nyangka kalau aku punya pikiran buat benerin rumah dulu daripada beli yang lain,” tutup Helsya.