Puan Geram Siswa di Garut Diduga Bunuh Diri karena Bulllying: Peringatan Keras

Wait 5 sec.

Puan Maharani saat peresmian pembukaan PUIC ke-19 di Jakarta, Rabu (14/5/2025). Foto: YouTube/Sekretariat PresidenKetua DPR RI Puan Maharani geram melihat insiden seorang siswa SMA di Garut, Jawa Barat, berinisial P (16) yang bunuh diri diduga karena menjadi korban bullying di sekolah.“Tentunya kami sangat berduka cita atas peristiwa memilukan ini. Kita berharap ke depan tidak ada lagi terjadi peristiwa semacam ini,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7).“Ini adalah peringatan keras bahwa sistem deteksi dan intervensi dini terhadap kekerasan di sekolah masih jauh dari memadai,” tegas Puan.Puan mengatakan dibutuhkan pembenahan menyeluruh yang menyasar kelemahan struktural, salah satunya pentingnya keberadaan konselor di sekolah.Puan pun mendorong Kementerian Pendidikan, Dinas Pendidikan Daerah, dan seluruh institusi pendidikan untuk segera memperkuat mekanisme pelaporan yang aman dan rahasia bagi siswa yang mengalami perundungan. Termasuk integrasi platform digital anonim yang bisa diakses langsung oleh pelajar.“Kehadiran konselor psikologis profesional merupakan hal wajib yang harus ada di setiap sekolah menengah, bukan sekadar guru BK tanpa pelatihan psikologi mendalam,” kata Puan.Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah ibu korban mengeklaim di media sosial bahwa anaknya menjadi korban perundungan (bullying) di sekolah. Hal itu diduga terjadi karena korban dituding melaporkan teman-temannya yang merokok elektrik di kelas.Polisi pun menyelidiki kasus ini. "Kejadiannya sedang kami lakukan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat dikonfirmasi.Sementara itu pihak sekolah dan beberapa rekan korban berbeda dengan narasi keluarga. Kepsek Sekolah tersebut Dadang Mulyadi dan Wali Kelas Yulia Wulandari membantah adanya perundungan.