Zona demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan. (Wikimedia Commons/Johannes Barre)JAKARTA - Badan Intelijen Nasional (NIS) menangguhkan semua siarannya yang telah berlangsung puluhan tahun yang menargetkan rezim Korea Utara bulan ini, ungkap lembaga penyiaran anti-Pyongyang pada Hari Senin.Langkah tersebut seiring dengan upaya Pemerintahan Presiden Lee Jae-myung untuk memperbaiki hubungan yang tegang dengan Pyongyang."Saluran siaran radio NIS yang menargetkan Korea Utara telah menghentikan siaran mereka satu demi satu bulan ini," ujar Lee Kwang-baek, presiden Unification Media Group Korea Selatan, mengutip The Korea Times dari Yonhap 21 Juli.Diketahui, grup media swasta tersebut berfokus pada siaran radio yang ditujukan kepada Korea Utara.Sementara Kim Seung-chul, kepala lembaga penyiaran anti-Korea Utara lainnya, North Korea Reform Radio, juga memasukkan "Voice of the People" dan "Echo of Hope" sebagai salah satu saluran radio anti-Korea Utara NIS yang telah berhenti siaran baru-baru ini.Lebih jauh, badan intelijen tersebut juga dilaporkan telah menangguhkan siaran televisinya yang menargetkan Korea Utara, meskipun organisasi tersebut menolak untuk mengonfirmasi penangguhan tersebut.Saluran-saluran tersebut, yang telah beroperasi selama beberapa dekade melalui pergantian pemerintahan, telah menyiarkan pesan-pesan propaganda yang menyasar Korea Utara, mempromosikan nilai-nilai masyarakat bebas Korea Selatan, dan mengkritik rezim Korea Utara.Penangguhan ini terjadi di tengah upaya pemerintahan Lee untuk meredakan ketegangan militer dan menghidupkan kembali dialog dengan Korea Utara.Tak lama setelah menjabat bulan lalu, Pemerintahan Presiden Lee menangguhkan kampanye siaran pengeras suara militer yang menyasar Korea Utara di sepanjang perbatasan antar-Korea, serta mendesak penghentian kampanye selebaran propaganda oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil.