Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTOChief of Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, memastikan seluruh pendanaan yang diterima Danantara dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada Presiden Prabowo Subianto.Rosan menuturkan, tujuan Danantara adalah pengkonsolidasian semua aset dan dividen BUMN serta melakukan investasi. Tugas tersebut dilaksanakan melalui Holding Operasional yakni Danantara Asset Management (DAM) dan Holding Investasi melalui Danantara Investment Management (DIM).Selain bertugas mengelola dan berinvestasi untuk BUMN, lanjut Rosan, Danantara juga bisa menerima pinjaman. Dia memastikan proses pengelolaan pinjaman tersebut diawasi dan dipertanggungjawabkan oleh Dewan Pengawas serta badan pengelola."Kami pun atas perjanjian Bapak Presiden bisa memberikan atau menerima pinjaman, dan Dewan Pengawas juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban, dan juga badan pelaksana, kepada Bapak Presiden langsung," jelas Rosan saat Rapat Kerja Komisi VI DPR, Rabu (23/7).Rosan menuturkan badan pengelola Danantara terdiri dari CEO, Chief of Operating Officer (COO), dan Chief of Investment Officer (CIO). COO bertanggung jawab atas pengelolaan operasional seluruh BUMN melalui Holding Operasional dan CIO yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menginvestasikan dividen BUMN.Untuk fungsi pengawasan, lanjut dia, pemerintah membentuk Dewan Pengawas untuk memastikan akuntabilitas pelaksanaan tugas BPI Danantara. Dewan Pengawas tersebut dibantu oleh 3 lapis komite."Dewan Pengawas dibantu oleh tiga komite, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Etik, Komite Audit, yang mana setiap komite berlapis ini ada di dalam setiap susunan yang berada di struktur dari Danantara," ungkap Rosan.Kemudian dalam struktur badan pelaksana, juga terdapat beberapa komite yakni Komite Manajemen Risiko memastikan kebijakan dan aktivitas investasi serta keputusan strategis terkait pengelolaan BUMN dijalankan sesuai dengan standar best practice mitigasi risiko.Kantor baru Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanSelanjutnya Komite Investasi yang bertugas membantu badan pelaksana dan mengevaluasi keputusan investasi secara komprehensif dan keseluruhan, terakhir Komite Operasional dan Portfolio membantu dan mengevaluasi kebutuhan strategis terkait pengelolaan aset BUMN.Selain itu, dalam menjalankan operasional harian, BPI Danantara memiliki jajaran Managing Director yang terdiri dari Managing Director di bidang finance, risk management and sustainability, treasury, legal, human resources, global regulation and governance, internal audit, chief economist and stakeholder management, serta office of the board."Sehingga tugas yang besar ini dapat kami jalankan dengan tim yang kami bentuk sesuai dengan pengalaman dan praktisi pengalaman di berbagai bidang dan telah menjalankan di bidang yang masing-masing dengan tanpa mengalami gangguan sebelumnya," tandas Rosan.Sebelumnya, Danantara mencatatkan total pendanaan sebesar USD 17 miliar atau setara Rp 277,2 triliun (kurs Rp 16.310 per dolar AS), hanya dalam kisaran waktu lima bulan sejak diluncurkan pada 25 Februari 2025.Rosan menyebutkan rinciannya yakni sebesar USD 7 miliar atau sekitar Rp 114 triliun berasal dari kerja sama dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) negara lain.Selain dari SWF, komitmen pendanaan untuk Danantara juga datang dari perbankan asing. Rosan menyebutkan, Danantara sudah meraup pinjaman USD 10 miliar atau sekitar Rp 163 triliun dari 12 bank asing.