Ilustrasi ikan teri basah. Foto: Evelyn Smj/ShutterstockKecil-kecil cabai rawit, begitulah istilah yang cocok untuk ikan kecil layaknya ikan teri hingga sarden. Ini karena, meski kecil, ikan-ikan ini juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, lho.Mengutip Food and Wine, ikan kecil kaya akan omega-3, kalsium, protein, selenium, dan yodium. Kandungan ini mampu mendukung kesehatan jantung, otak, tulang, sistem kekebalan tubuh, hingga umur panjang.Selain itu, dibandingkan dengan ikan yang lebih besar, ikan kecil mengandung kadar racun lingkungan seperti merkuri dan PCB yang lebih rendah, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan padat nutrisi untuk dikonsumsi secara teratur.Ya, ikan besar seperti tuna dan salmon memang sudah terkenal sebagai pilihan yang kaya nutrisi dan serba guna. Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Public Health Nutrition menunjukkan bahwa ikan kecil juga patut mendapat perhatian lebih. Mengapa? Karena ikan kecil ini memiliki manfaat besar bagi umur panjang.Riset yang melibatkan lebih dari 80 ribu orang dewasa di Jepang itu, melihat hubungan antara konsumsi ikan kecil dengan risiko kematian pada orang-orang berusia 35-69 tahun.Ilustrasi ikan teri basah. Foto: Borneo Tropical/ShutterstockAkhirnya, dengan menggunakan metode kuesioner frekuensi makanan, para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi ikan kecil satu hingga tiga kali sebulan, memiliki risiko kematian dini 32 persen lebih rendah, dan penurunan 28 persen dalam kemungkinan kematian akibat kanker, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi ikan kecil secara teratur.Kendati demikian, di sisi lain peneliti meragukan penemuan ini terutama pada responden laki-laki. sebab, hubungan antara konsumsi ikan kecil dengan kemungkinan lebih panjang umur, hasilnya tidak terlihat begitu signifikan pada laki-laki. Namun, peneliti menduga karena sampel laki-laki dalam penelitian ini jumlahnya lebih sedikit.“Mengingat ini bukan uji coba jangka pendek, studi komprehensif dan terencana dengan baik ini memberikan bukti kuat bahwa mengonsumsi ikan kecil dapat menghasilkan manfaat jangka panjang kata Kristen Lorenz , RD, ahli diet terdaftar yang mengkhususkan diri dalam umur panjang dan kesehatan metabolisme.Lantas, sebenarnya apa saja manfaat makan ikan kecil bagi kesehatan dan panjang umur?Ikan makarel. Foto: ShutterstockDalam penelitian ini, ikan kecil yang dimaksudkan adalah ikan dengan ukuran 15 sentimeter dan dimakan utuh. Contohnya seperti ikan teri, sarden, makarel, smelt, dan herring.Menurut Lauren Benser, RD, ahli diet terdaftar menjelaskan bahwa ikan kecil kaya akan asam lemak omega-3 DHA dan EPA, yang dikenal karena sifat anti-inflamasi. Nutrisi ini turut membantu menjaga kesehatan otak, jantung, dan imunitas tubuh.Kemudian, ikan kecil juga menyediakan kalsium alami yang mudah diserap tubuh. Kalsium ini penting untuk menjaga kesehatan tulang kita. Tak hanya itu, seperti yang kita ketahui ikan adalah salah satu sumber protein baik. Kandungan protein lengkap pada ikan menurut Lorenz, dapat mendukung penuaan secara lebih sehat.Selain nutrisi yang sudah disebutkan, ikan kecil ini juga mengandung selenium dan yodium, yang mana kedua mineral tersebut penting untuk kesehatan tiroid dan mengurangi stres oksidatif; ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan yang dapat menyebabkan kerusakan sel terkait penuaan, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya.Porsi Makan Ikan Kecil yang Disarankan AhliIlustrasi sarden kaleng dan segar. Foto: ShutterstockNah, untuk mendapatkan manfaat mengonsumsi ikan kecil secara maksimal, Lorenz menyarankan untuk makanlah dua hingga tiga porsi ikan kecil per minggu, dengan berat masing-masing porsi sekitar tiga hingga empat ons."Konsistensi mengonsumsi ikan kecil lebih penting daripada kuantitas. Jadi beberapa porsi kecil ikan kecil setiap minggu, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan seiring waktu," ujarnya.Dan, terlalu banyak makan sesuatu juga bisa membawa mala petaka bagi kesehatan, sekalipun kamu makan ikan kecil yang pada umumnya aman bagi kesehatan dan rendah kontaminan.Maka itu, Lorenz menyarankan sebaiknya makanlah ikan kecil yang sumbernya segar bukan kalengan, sehingga tidak menyebabkan tubuh kelebihan asupan natrium.