Melihat Langsung Lukisan Raden Saleh di Pameran NYALA, Menbud: Kesempatan Langka dan Jarang bagi Generasi Muda

Wait 5 sec.

Peresmian pembukaan Pameran “NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (21/7/2025). (Ivan Two Putra/VOI)JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon secara resmi membuka Pameran “NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Juli malam.Pameran ini menghadirkan karya seni yang berkaitan dengan Perang Diponegoro, berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa, dan seni media (Imersif, Augmented Reality, Video). Selain itu, ada juga artefak berupa arsip, naskah, koin, dan buku-buku terkait Perang Diponegoro.“Pameran NYALA ini adalah kesempatan kita membaca ulang makna dan dampak budaya dari Perang Diponegoro lewat pameran seni kontemporer,” kata Fadli Zon dalam pidatonya dalam acara peresmian pameran.Menyoroti karya seni yang dihadirkan, Fadli menyampaikan apresiasinya. Kehadiran karya para seniman lintas generasi sekaligus jadi ajang masyarakat untuk melihat perjalanan seni Indonesia, khususnya seni rupa.“Ada lukisan masterpiece yang jarang sekali dilihat oleh masyarakat secara langsung. Dan inilah kesempatan yang sangat penting, yaitu lukisan karya seorang tokoh yang paling hebat—saya rasa—dalam sejarah seni rupa Indonesia, yaitu Raden Saleh, dengan lukisannya, 'Penangkapan Diponegoro',” ujar Fadli.Selain Raden Saleh, seniman lain yang karyanya dipamerkan dalam Pameran NYALA, antara lain Adryan Adinugraha x Fahira Herniman (Tab Space), Alfiah Rahdini, Aliansyah Caniago, Arafura, Arief Witjaksana, Basoeki Abdullah, Candrani Yulis, Daoed Joesoef, Fadrié (Fadriah Syuaib), Galam Zulkifli, dan Hardi.Selain itu, ada juga I Wayan 'Kun' Adnyana, Irene Agrivina x HONF, Jompet Kuswidananto, Mahdi Abdullah, Misbach Tamrin, Nasirun, PATRA PADI, S. Sudjojono, Sutjipto Adi, Ugo Untoro, Yani Mariani Sastranegara, Yoes Rizal, Yosep Arizal, dan Yunizar.Adapun, karya para seniman yang ditampilkan, dikurasi oleh Citra Smara Dewi, Dio Pamola Chandra, dan Putra Hidayatullah.Lebih lanjut, Menbud Fadli Zon berharap Pameran “NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro” yang juga hadir dalam rangka memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia, dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.“Mudah-mudahan pameran kali ini bisa diapresiasi masyarakat seluas-luasnya, karena ini kesempatan yang sangat langka dan sangat jarang, terutama bagi generasi muda,” pungkas Fadli.