Ketua MPR RI Gagas Tur Wayang ke Malaysia sebagai Diplomasi Budaya

Wait 5 sec.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama penampil dalam Tour Wayang Santri Malaysia 2025. (ANTARA/HO-MPR RI)JAKARTA - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menggagas tur wayang di Malaysia yang diberi nama "Tour Wayang Santri Malaysia 2025" sebagai bagian dari diplomasi budaya.Muzani menjelaskan tur tersebut menampilkan pertunjukan wayang golek santri bertajuk "Putra Satria Laras" dari Tegal, Jawa Tengah, sebagai bentuk diplomasi sekaligus hiburan bagi diaspora Indonesia di Malaysia."Ini adalah momentum menunjukkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus merawat ikatan sejarah dengan Malaysia. Wayang menjadi bukti bahwa dua negara serumpun bisa bersinergi melalui seni," ujar Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.Lebih lanjut dia mengatakan wayang golek santri dipilih untuk ditampilkan karena memiliki nilai yang penuh keunikan, memadukan seni pedalangan tradisional dengan nilai-nilai Islami, serta relevan dengan masyarakat multikultural Malaysia."Pertunjukan wayang santri merupakan tradisi ratusan tahun lalu di tanah Jawa dari para leluhur kita dan sekarang sebagai budaya tetap hidup. Ini yang kami tunjukkan bahwa di desa-desa di Jawa banyak rakyat belajar agama untuk mengingat siapa kita, dari mana kita, dan untuk siapa kita hidup," katanya.Sementara itu, pagelaran tersebut akan menghadirkan legenda dalang Indonesia Ki Haryo Susilo Enthus Susmono di empat kota yakni Keraton Mbah Anang, Johor Bahru; Angsana Mall, Johor Bahru; Alamis Hotel Kuala Lumpur; dan terakhir di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.Adapun penyelenggaraan Wayang Santri di Malaysia didukung penuh oleh KBRI Malaysia dan KJRI Johor Bahru.Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono mengatakan KBRI menyambut baik inisiatif MPR RI ini sebagai bagian dari program Jembatan Budaya Indonesia dan Malaysia.“Wayang golek santri dipilih karena relevansinya dengan masyarakat multikultural Malaysia. Kami akan memastikan acara ini menjadi momentum rekatkan diaspora Indonesia dengan saudara serumpun di Malaysia," ujar Hermono.