Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres (foto; x @antonioguterres)JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, pada Selasa 22 Juli menyerukan perusahaan-perusahaan teknologi untuk menggunakan 100% energi terbarukan dalam pengoperasian data center mereka pada tahun 2030.Seruan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketergantungan industri terhadap pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan gas guna memenuhi permintaan energi yang melonjak.Guterres menekankan bahwa transisi menuju energi bersih adalah suatu keniscayaan, meskipun beberapa negara dan perusahaan masih bergantung pada bahan bakar fosil."Masa depan sedang dibangun di dunia digital, dan itu harus ditenagai oleh matahari, angin, serta janji akan dunia yang lebih baik," ujar António Guterres dalam pidato di markas besar PBB di New York.Ajakan Guterres ini disampaikan sehari sebelum Presiden AS Donald Trump meluncurkan AI Action Plan, yang diperkirakan akan mencakup sejumlah tindakan eksekutif untuk mempermudah pembangunan infrastruktur pendukung kecerdasan artifisial (AI), termasuk relaksasi aturan lingkungan demi pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.Trump sebelumnya telah menyatakan darurat energi nasional untuk memenuhi kebutuhan listrik data center yang mendukung pengembangan AI, demi bersaing dengan China. Namun, kebijakannya justru membatasi insentif untuk energi angin dan surya, yang sebenarnya mendominasi antrian proyek pembangkit listrik baru.AS dan China, dua rival ekonomi terbesar dunia, saat ini terlibat dalam perlombaan teknologi AI, dengan kedua negara berusaha mendominasi bidang tersebut.Di sisi lain, Guterres juga mendesak pemerintah berbagai negara untuk menyiapkan rencana iklim nasional yang selaras dengan Perjanjian Paris sebelum September mendatang. Ia menegaskan bahwa momen ini adalah kesempatan bagi negara-negara untuk memenuhi permintaan listrik dengan energi terbarukan serta menggunakan air secara berkelanjutan dalam sistem pendingin data center.