Google dan OpenAI Raih Medali Emas di Kompetisi Matematika Global

Wait 5 sec.

Kompetisi matematika global, International Mathematical Olympiad (IMO) untuk pelajar sekolah menengah. (foto; x @gerkobot)JAKARTA - Alphabet (Google) dan OpenAI mengumumkan bahwa model kecerdasan buatan (AI) mereka meraih medali emas pada kompetisi matematika global, International Mathematical Olympiad (IMO) untuk pelajar sekolah menengah. Ini menandai pertama kalinya sistem AI melampaui ambang skor medali emas di kompetisi tersebut.Kedua model AI dari Google dan OpenAI berhasil menyelesaikan lima dari enam soal menggunakan model "penalaran" umum yang memproses konsep matematika dengan bahasa alami, berbeda dari pendekatan sebelumnya yang digunakan oleh perusahaan AI.Google DeepMind bekerja sama dengan IMO untuk menilai dan mensertifikasi model mereka, sementara OpenAI tidak secara resmi mengikuti kompetisi. OpenAI mengungkapkan bahwa model mereka mencapai skor setara medali emas pada soal tahun ini, berdasarkan penilaian tiga peraih medali IMO eksternal.Pencapaian ini menunjukkan bahwa AI berpotensi digunakan oleh matematikawan untuk memecahkan masalah penelitian yang belum terpecahkan dalam waktu kurang dari setahun, kata Junehyuk Jung, profesor matematika di Universitas Brown dan peneliti tamu di unit AI DeepMind Google."Saat kita bisa menyelesaikan masalah penalaran sulit dengan bahasa alami, itu akan membuka potensi kolaborasi antara AI dan matematikawan," ujar Jung dikutip VOI dari Reuters.Keberhasilan OpenAI dicapai dengan model eksperimental baru yang berfokus pada penskalaan besar-besaran "komputasi waktu uji". Ini dilakukan dengan memberi model waktu lebih lama untuk "berpikir" dan menggunakan daya komputasi paralel untuk menjalankan beberapa jalur penalaran secara bersamaan, menurut Noam Brown, peneliti OpenAI. Brown menyebut biaya komputasinya "sangat mahal" tanpa merinci jumlahnya.Para peneliti OpenAI melihat ini sebagai tanda bahwa model AI memiliki kemampuan penalaran luas yang dapat diperluas ke bidang lain di luar matematika. Optimisme serupa dibagikan oleh peneliti Google, yang percaya kemampuan model AI dapat diterapkan pada masalah penelitian di bidang seperti fisika, kata Jung, yang meraih medali emas IMO pada 2003.Dari 630 siswa yang berpartisipasi dalam IMO ke-66 di Sunshine Coast, Queensland, Australia, sekitar 11% atau 67 peserta meraih skor medali emas.Tahun lalu, unit AI DeepMind Google mencapai skor medali perak menggunakan sistem AI khusus untuk matematika. Tahun ini, Google menggunakan model umum bernama Gemini Deep Think, yang sebelumnya diperkenalkan pada konferensi pengembang tahunan pada Mei.Berbeda dari pendekatan AI sebelumnya yang bergantung pada bahasa formal dan komputasi panjang, pendekatan Google tahun ini sepenuhnya menggunakan bahasa alami dan menyelesaikan soal dalam batas waktu resmi 4,5 jam, menurut posting blog perusahaan.OpenAI, yang memiliki model penalaran sendiri, juga membangun versi eksperimental untuk kompetisi ini, menurut unggahan peneliti Alexander Wei di platform X. Ia mencatat bahwa perusahaan tidak berencana merilis model dengan kemampuan matematika ini dalam beberapa bulan ke depan.Tahun ini menjadi kali pertama kompetisi IMO bekerja sama secara resmi dengan beberapa pengembang AI, yang selama bertahun-tahun menggunakan kompetisi matematika ternama seperti IMO untuk menguji kemampuan model. Juri IMO mensertifikasi hasil perusahaan yang bekerja sama, termasuk Google, dan meminta mereka mempublikasikan hasil pada 28 Juli."Kami menghormati permintaan awal Dewan IMO agar semua laboratorium AI berbagi hasil hanya setelah hasil resmi diverifikasi oleh para ahli independen dan siswa mendapatkan penghargaan yang layak," kata CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, di X pada Senin, 21 Juli.OpenAI, yang mempublikasikan hasilnya pada Sabtu 19 Juli dan pertama kali mengklaim status medali emas, mengatakan dalam wawancara bahwa mereka mendapat izin dari anggota dewan IMO untuk melakukannya setelah upacara penutupan pada Sabtu". Kompetisi pada Senin mengizinkan perusahaan yang bekerja sama untuk mempublikasikan hasil," kata Gregor Dolinar, presiden dewan IMO.