Prabowo: PKB Malam Ini Kasih Suntik Keberanian kepada Saya

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat Harlah ke-27 Partai PKB di JCC, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Foto: Youtube/DPP PKBPresiden Prabowo Subianto memuji Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menggelar perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-27 PKB, Rabu (23/7) malam ini. Prabowo mengatakan partai tersebut telah memberikan suntikan keberanian kepadanya.Awalnya Prabowo membahas soal beras oplosan yang beredar di masyarakat. Ia mengatakan perbuatan itu telah merugikan negara hingga Rp 100 triliun dalam tiap tahunnya."Berarti kalau saya biarkan ini terus dalam 5 tahun kita akan hilang Rp 1.000 triliun, dengan Rp 1.000 triliun kita bisa perbaiki semua sekolah di Indonesia, kita bisa bantu semua rumah sakit, semua pesantren di seluruh Indonesia, Rp 1000 triliun. Jadi tidak bisa, saya tidak bisa membiarkan hal ini. Saya sudah beri tugas kepada Kapolri dan Jaksa Agung usut tindak. Usut, tindak, sita," ujar Prabowo di JCC, Jakarta Pusat.Ia lalu menyinggung soal PKB. Menurutnya pernyataan Ketua Dewan Syuro Ma'ruf Amin dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar telah membuatnya berani."Jadi terima kasih PKB hari ini, yang dilakukan oleh Ketua Dewan Syuro PKB dan Ketua Umum PKB, yang dilakukan malam ini adalah suntik keberanian kepada saya," kata Prabowo."Yang tadinya saya sebut sudah capek, Gus, aku aduh malam ini PKB? Iya? Yang benar? Aku harus kasih pidato? Ah aku mau pidato sebentar aja deh singkat-singkat aja deh, dibuatlah pidato bagus ini, 2 halaman, sudah selesai dari tadi kalau saya baca ini," tambahnya.Prabowo melanjutkan, dengan kondisi ini, ia tidak perlu takut untuk menindak para pelanggar. Sebab kini di belakangnya ada PKB yang merupakan perpanjangan tangan NU."PKB, Nahdlatul Ulama di belakang saya, petani di sebelah sini, buruh di situ kok gentar kita kok gentar. Saya sebetulnya mau baik-baik aja ya kan udahlah saya sudah kasih warning berkali-kali saudara-saudara, bersihkan diri atur yang baik, kalau mau bisnis yang benar aja lah, bayar pajak iya kan? Bayar pajak, cari untung yang benar, jangan palsu-palsu, botol minyak goreng dikurangi 20% itu namanya nyuri dari rakyat itu. Yang tadi itu Rp 100 triliun tiap tahun. Jadi ya mereka paksakan kita," tuturnya.