Warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, membuat batik tulis motif jeruji. (ANTARA)JAKARTA - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukkan hasil pembinaan yang membanggakan lewat karya batik tulis bermotif khas "jeruji."Batik tersebut kini menjadi incaran Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Jawa Timur, yang memesan dalam jumlah besar untuk kebutuhan seragam organisasi.Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah diproduksi ratusan lembar kain batik hasil kerja tangan warga binaan."Total sebanyak 688 kain batik telah kami distribusikan ke sejumlah Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di wilayah Jawa Timur,” jelasnya seperti dikutip ANTARA. Menurut Wayan, tingginya minat terhadap batik jeruji ini mencerminkan penghargaan nyata atas hasil karya dan ketekunan para narapidana.Ia menambahkan, kepercayaan dari PIPAS Jatim ini juga menunjukkan program pelatihan keterampilan yang dijalankan di dalam lapas benar-benar memberikan dampak positif.“Pesanan ini akan digunakan dalam kegiatan rutin PIPAS. Desain motif batik juga kami sesuaikan dengan nilai-nilai budaya lokal dan keunikan Jawa Timur,” tambahnya.Motif batik jeruji sendiri sebelumnya dikenal sebagai “gajah oling jeruji,” dan kini menjadi ciri khas produksi batik di Lapas Banyuwangi. Meski dibuat oleh warga binaan, kualitas batik ini diklaim mampu bersaing dengan karya perajin profesional.“Warga binaan kami telah mendapatkan pelatihan intensif dari para ahli batik. Dengan bekal itu, mereka mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi,” kata Wayan.Lebih dari sekadar karya seni, pelatihan membatik ini juga menjadi bagian dari proses pembinaan yang bertujuan membekali narapidana dengan keterampilan hidup. Harapannya, setelah bebas nanti mereka dapat mandiri dan memiliki penghasilan melalui keterampilan tersebut.“Ini bukan hanya tentang batik, tapi tentang masa depan. Kami ingin mereka bisa kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan rasa percaya diri,” tutup Wayan.