Sejumlah kualitas beras di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (19/7). Foto: Widya Islamiati/kumparanPedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) khawatir harga beras akan tak terkendali lagi usai Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk menambah serapan 1 juta ton gabah petani. Sebelumnya, BUMN pangan ini telah memborong 3 juta ton gabah. Pedagang beras sekaligus Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (KPPIBC), Zulkifli Rasyid, menilai seharusnya pemerintah melihat kembali fungsi dan tujuan penyerapan gabah oleh Bulog.Gabah yang diserap Bulog akan disimpan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan baru akan disebar ke pasar untuk menstabilkan harga beras yang mahal. Sementara, penyerapan gabah oleh Bulog secara berlebih, menurut dia, hanya akan membuat harga beras yang diterima masyarakat sebagai konsumen di pasar kian meningkat.“Ya itu (tambahan serapan 1 juta ton) sebenarnya enggak layak lah. Jadi buat apa sekarang berpacu untuk membeli beras dari petani? (CBP) itu gunanya untuk menstabilkan harga di saat harga tinggi. Itu aja belum selesai, sekarang dia mau ngambil lagi,” tuturnya kepada kumparan saat ditemui di tokonya di PIBC, Jakarta Timur, Sabtu (19/7).Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (KPPIBC), Zulkifli Rasyid di PIBC, Jakarta Timur, Sabtu (19/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanZulkifli menilai daripada menyerap kembali gabah dari petani, seharusnya Bulog fokus pada distrubsi beras yang ada di kantong Bulog.Senada dengan Zulkifli, pedagang beras yang lain bernama Cecep juga menyayangkan langkah pemerintah yang memberikan penugasan tambahan bagi Bulog untuk menyerap gabah.Dia menjelaskan, nantinya ini akan membuat harga beras kian naik. Sebab jika Bulog akan kembali menyerap nantinya akan ada perebutan gabah antar penggilingan. Kemudian penggilingan akan saling adu harga agar bisa mendapatkan pasokan. Pada akhirnya harga beras dari penggilingan naik, dan pedagang tidak bisa menjual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).“Nanti tarik menarik harga. Jadi berebutan harga. Siapa yang tinggi itu yang menang. Dia (penggilingan) dapat yang tinggi, bawa ke (pasar) induk lagi, (harga ke tangan masyarakat) makin tinggi,” jelasnya.HET beras diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras. Dalam beleid ini, beras medium dibanderol Rp 12.500 per kg dan beras premium Rp 14.900 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung dan Sumatra Selatan.Beras yang dijual di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, Sabtu (19/7/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanSementara, pedagang di PIBC mengaku mendapatkan pasokan beras dari penggilingan dengan harga Rp 13.400 sampai Rp 13.800 per kg.Sebelumnya penambahan tugas bagi Bulog untuk menyerap sebanyak 1 juta ton gabah setara beras pada tahun ini sebab pemerintah yang memperkirakan surplus beras tahun ini akan berada pada angka yang cukup banyak.Selain itu langkah ini juga ditujukan agar harga gabah tidak lagi turun. “Cadangan beras yang tadinya Inpres 3 juta (ton) perlu kita naikkan menjadi 4 juta (ton), agar harga tidak turun lagi harga gabahnya,” kata Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Kantor Kemenko Bidang Pangan Jakarta, Kamis (17/7).