Anak-anak mengantre makanan di Gaza. (Twitter/@UNRWA)JAKARTA - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan lebih dari satu juta anak di Jalur Gaza, Palestina saat ini menderita kelaparan akibat blokade Israel yang masih berlangsung.Dalam pernyataan yang dirilis pada Hari Minggu, UNRWA menuduh otoritas Israel sengaja membuat warga sipil di Gaza kelaparan, termasuk sejumlah besar anak-anak.Badan tersebut menyerukan pencabutan blokade segera dan akses kemanusiaan yang mendesak, menuntut masuknya makanan, obat-obatan dan pasokan penting yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, dilansir dari WAFA 21 Juli.UNRWA lebih lanjut memperingatkan, tingkat malnutrisi di antara anak-anak di bawah usia lima tahun telah meningkat tajam antara Maret hingga Juni tahun ini, berkaitan langsung dengan pengepungan yang diperketat di Jalur Gaza.Menurut badan PBB itu, pusat kesehatan dan pos medisnya melakukan hampir 74.000 skrining malnutrisi selama periode ini. Skrining ini mengungkapkan sekitar 5.500 kasus malnutrisi akut berat dan lebih dari 800 kasus malnutrisi akut sangat berat.Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah usai kelompok militan Palestina menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera menurut perhitungan Israel, dikutip dari Reuters.Itu dibalas Israel dengan melakukan blokade, serangan udara hingga operasi militer di wilayah Jalur Gaza.Israel dan kelompok militan Palestina menyepakati gencatan senjata serta pertukaran sandera dan tahanan pada 19 Januari.Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup. Mayoritas sandera awal telah dibebaskan melalui negosiasi diplomatik, meskipun militer Israel juga telah membebaskan beberapa sandera.Pada 2 Maret, Israel kembali melakukan blokade total terhadap Gaza dengan dalih menekan kelompok militan Palestina untuk menyepakati gencatan senjata usulan Amerika Serikat dan pertukaran sandera-tahanan.Seiring berakhirnya kesepakatan gencatan senjata, Israel kembali menggelar operasi militer di Gaza pada 18 Maret.Hingga kemarin, korban tewas Palestina di Jalur Gaza sejak konflik terbaru pecah telah mencapai 58.895 jiwa, sementara 140.980 lainnya luka-luka, menurut sumber medis di Gaza.