Warga Gaza Terancam Kelaparan, Israel Malah Keluarkan Perintah Mengungsi

Wait 5 sec.

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan di tengah krisis kelaparan akibat konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERSMiliter Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Minggu (20/7) di wilayah pusat Gaza yang penuh dengan warga Palestina yang mengungsi.Perintah evakuasi ini juga jadi sinyal serangan Israel akan segera dilakukan di pemukiman di Deir al-Balah. Hal ini membuat keluarga sandera Israel khawatir karena kerabat mereka masih ditahan di sana.Militer Israel menjatuhkan pamflet dari langit yang memerintahkan warga di sejumlah distrik di barat daya Deir el-Balah, tempat ratusan warga Gaza yang mengungsi berlindung, untuk meninggalkan rumah-rumah mereka dan bergerak menuju selatan."IDF terus beroperasi dengan kekuatan penuh untuk menghancurkan kemampuan musuh dan infrastruktur teroris di wilayah itu," kata IDF, dikutip dari Reuters, Senin (21/7).Mereka mengatakan belum memasuki wilayah tersebut selama operasi militer. Sumber Israel mengatakan alasan militer tidak memasuki wilayah itu selama ini karena mereka menduga Hamas mungkin menahan sandera di sana. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang ditahan di Gaza diyakini masih hidup. Keluarga sandera pun menuntut penjelasan dari IDF."Apakah ada yang bisa [berjanji] kepada kami bahwa keputusan ini tidak akan mengorbankan orang-orang yang kami sayangi?" kata keluarga dalam sebuah pernyataan.Krisis Kelaparan di GazaSeorang pekerja dapur umum membagikan makanan kepada warga Palestina, di tengah krisis kelaparan akibat konflik antara Israel dan Hamas yang terus berlanjut di Jalur Gaza utara, Kamis (15/8/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERSWarga mengatakan semakin sulit menemukan bahan makanan pokok seperti tepung. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 71 anak meninggal karena malnutrisi selama perang, dan 60 ribu lainnya menderita gejala kelaparan.Harga makanan pun meningkat melampaui kemampuan ekonomi warga. Sejumlah orang yang diwawancarai Reuters mengungkapkan mereka hanya bisa makan satu kali atau tidak makan sama sekali dalam 24 jam terakhir."Sebagai seorang ayah, saya bangun di pagi hari untuk mencari makanan, bahkan untuk sepotong roti untuk kelima anak saya, tapi semuanya sia-sia," kata seorang warga, Ziad."Mereka yang tidak tewas karena bom akan tewas karena kelaparan. Kami ingin agar perang segera berakhir sekarang, gencatan senjata, bahkan untuk 2 bulan," lanjutnya.Warga lainnya mengatakan mereka merasa pusing saat berjalan dan banyak yang pingsan saat berjalan.Badan PBB, UNRWA, mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza."Otoritas Israel membuat warga sipil di Gaza kelaparan. Di antaranya adalah 1 juta anak-anak. Hentikan pengepungan: izinkan UNRWA membawa masuk makanan dan obat-obatan," kata UNRWA dalam unggahannya di X.Meski demikian, Israel membantah mencegah bantuan masuk ke Gaza dan menuduh Hamas mencuri makanan. Israel juga menyebut PBB belum mengambil bantuan yang siap untuk dipindahkan ke Gaza.