Ciri Gumoh yang Berbahaya, Segera Bawa si Kecil ke Faskes

Wait 5 sec.

Ilustrasi - Ibu dan bayi (Pixabay/@blankita_ua)YOGYAKARTA - Melihat bayi gumoh bisa membuat orang tua khawatir. Tapi sebenarnya, gumoh adalah hal yang cukup umum terjadi pada bayi dan biasanya tidak berbahaya. Gumoh merupakan kondisi ketika bayi mengeluarkan cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan.Mengapa bayi gumoh? Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan mereka, terutama kerongkongan dan lambung, belum berkembang sempurna. Selain itu, ukuran lambung bayi yang masih kecil membuat makanan mudah kembali naik ke atas. Biasanya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya saat bayi berusia sekitar satu tahun.Pada usia satu tahun, sistem pencernaan bayi sudah berkembang lebih baik dan cincin otot di dasar kerongkongan sudah mulai bekerja secara optimal. Makanan pun bisa lebih ‘tertahan’ di lambung dan tidak mudah keluar kembali.Meski gumoh pada bayi adalah hal yang tergolong normal terjadi, orangtua perlu waspada jika gumoh disertai dengan beberapa keluhan seperti mengandung darah atau gejala lainnya. Namun, sebelum membahas ciri-ciri gumoh yang berbahaya, Anda perlu mengetahui tanda-tanda gumoh yang tergolong normal.Gumoh yang Masih Tergolong NormalBayi yang sering gumoh belum tentu menandakan adanya gangguan kesehatan. Dalam banyak kasus, gumoh merupakan bagian dari proses adaptasi tubuh bayi terhadap sistem pencernaan yang masih berkembang. Gumoh yang masih tergolong normal biasanya disertai kondisi bayi yang tetap aktif, nyaman, dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.Dikutip dari Alodokter, berikut ini beberapa ciri gumoh yang masih tergolong normal:Bayi tetap mau menyusu atau makan dengan baik.Berat badan bayi terus bertambah sesuai dengan tahapan usianya.Bayi terlihat tenang, tidak rewel, dan tidak tampak kesakitan.Tidak menunjukkan gejala sesak napas atau gangguan pernapasan lainnya.Gumoh yang BerbahayaMeskipun gumoh tergolong normal, ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa gumoh yang dialami bayi merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius. Berikut ini adalah ciri-ciri gumoh yang perlu diwaspadai, seperti dikutip dari Mayo Clinic:Berat badan tidak bertambah.Terus-menerus memuntahkan makanan.Muntahan berwarna hijau atau kuningMemuntah darah atau muntahan terlihat seperti bubuk kopi.Menolak makan.Feses bayi mengandung darah.Kesulitan bernapas atau batuk yang tak kunjung sembuhBayi mulai gumoh pada usia 6 bulan atau lebihBayi menangis lebih dari 3 jam sehari, mudah rewel, dan tampak gelisahLemas.Jika Si Kecil menunjukkan salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.Cara Mengatasi Bayi yang Sering GumohMeskipun gumoh umumnya tidak berbahaya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensinya, seperti dikutip dari Alodokter:Posisikan kepala bayi lebih tegak saat dan setelah menyusuSaat menyusui, usahakan posisi kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Setelah menyusu, pertahankan posisi ini selama 20–30 menit agar makanan tidak naik kembali ke kerongkongan.2. Beri makanan atau ASI dalam porsi kecil tapi seringJangan memberi terlalu banyak dalam satu waktu. Lebih baik memberikan makanan atau susu dalam jumlah kecil namun lebih sering. Pastikan juga bayi bersendawa setelah menyusu.3. Perhatikan ukuran dot pada botol susuJika menggunakan botol, periksa ukuran dot-nya. Dot yang terlalu besar bisa membuat aliran susu terlalu deras, sehingga bayi mudah tersedak dan memicu gumoh.4. Jangan langsung tidurkan bayi setelah menyusuGendong bayi sejenak setelah menyusu. Bila sudah waktunya tidur, letakkan bayi dalam posisi telentang dengan kepala sedikit lebih tinggi. Hindari posisi tengkurap karena bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS).5. Pertimbangkan alergi susu atau intoleransi laktosaJika bayi dicurigai tidak cocok dengan susu sapi, konsultasikan ke dokter. Bisa jadi gumoh terjadi karena alergi atau intoleransi terhadap laktosa.