Warga Gaza berebut bantuan makanan/DOK FOTO WHOJAKARTA - Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengungkapkan stok bantuan mereka di Gaza telah benar-benar habis, dengan beberapa relawan/stafnya kini kelaparan. Israel dianggap melumpuhkan pekerjaan mereka."Tenda terakhir kami, paket makanan terakhir kami, barang-barang bantuan terakhir kami telah didistribusikan. Tidak ada yang tersisa," ujar Sekjen NRC, Jan Egeland, dalam wawancara dengan Reuters, Selasa, 22 Juli.Pernyataan dewan tersebut menggemakan statement yang dibuat sebelumnya pada Selasa oleh kepala badan pengungsi Palestina, yang mengatakan staf UNRWA pingsan saat bekerja karena kelaparan dan kelelahan.NRC menyatakan selama 145 hari terakhir, mereka gagal mengirimkan ratusan truk berisi tenda, air, sanitasi, makanan, dan materi pendidikan ke Gaza.COGAT, badan koordinasi bantuan militer Israel, dan otoritas Israel tidak segera menanggapi permintaan tanggapan. Militer Israel sebelumnya mengatakan kepada Reuters, mereka sedang berupaya memfasilitasi masuknya bantuan, berkoordinasi dengan komunitas internasional.Mereka membantah tuduhan menghalangi bantuan mencapai Gaza dan menuduh kelompok militan Palestina, Hamas, mencuri makanan, yang dibantah Hamas."Ratusan truk telah tertahan di gudang atau di Mesir atau di tempat lain, dan telah menghabiskan banyak uang bagi para donor Eropa Barat kami, tetapi mereka terhalang untuk masuk. Itulah mengapa kami sangat marah. Karena tugas kami adalah membantu," kata Egeland."Israel tidak mau mengalah. Mereka hanya ingin melumpuhkan pekerjaan kami," tegasnya.NRC memiliki 64 staf Palestina dan dua staf internasional di Gaza. Pada Minggu, NRC terpaksa memindahkan 33 stafnya dari Deir al Balah menyusul peringatan evakuasi Israel.NRC mengatakan pasokan air minum amannya, yang telah mencapai 100.000 orang di wilayah tengah dan utara Gaza dalam beberapa pekan terakhir, juga menipis, karena ketersediaan bahan bakar untuk mengoperasikan pabrik desalinasi mencapai batasnya.