Ilustrasi toilet training (Freepik)JAKARTA - Melatih anak untuk buang air kecil secara mandiri merupakan salah satu tahap penting dalam tumbuh kembang mereka.Proses ini, yang dikenal sebagai toilet training, tak hanya melibatkan kemampuan fisik anak, tetapi juga kesiapan emosi dan kognitif. Banyak orang tua bertanya-tanya: kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk memulainya?Psikolog klinis dan keluarga, Pritta Tyas M.Psi, menjelaskan bahwa waktu ideal untuk memulai toilet training adalah sekitar usia 2 hingga 2,5 tahun. Pada rentang usia ini, anak umumnya sudah mulai bisa memahami sinyal tubuhnya sendiri, seperti saat merasa ingin buang air kecil maupun buang air besar.“Rentang usia itu adalah fase ketika anak sudah mulai bisa melakukan serangkaian proses, dari mengenali dorongan ingin ke toilet hingga mampu melepas dan memakai pakaian sendiri,” ujarnya dalam diskusi kesehatan seperti dikutip ANTARA.Namun, ia juga menyampaikan bahwa tidak semua anak memiliki kesiapan yang sama. Beberapa orang tua bahkan memilih memulai proses ini sejak anak berusia 18 bulan, dan hal tersebut tidak sepenuhnya keliru selama anak menunjukkan tanda-tanda kesiapan, seperti mampu duduk stabil di toilet, menunjukkan ketertarikan pada aktivitas ke kamar mandi, atau merasa risih dengan popok yang basah.Selain itu, toilet training sebaiknya tidak ditunda terlalu lama. Pritta mengingatkan bahwa memulai terlalu lambat bisa berdampak pada kesiapan anak menghadapi jenjang pendidikan prasekolah.Misalnya, jika toilet training baru dimulai di usia 3 tahun ke atas, ada risiko proses tersebut belum selesai saat anak mulai masuk taman kanak-kanak.“Bisa jadi di usia 4 tahun anak belum selesai toilet training-nya, padahal sudah masuk sekolah. Ini bisa membuat anak merasa tidak nyaman, apalagi jika teman-temannya sudah mandiri,” jelas Pritta.Karena itu, Pritta menekankan pentingnya pengamatan orang tua terhadap perkembangan anak masing-masing. Selain usia, tanda-tanda kesiapan juga harus menjadi acuan. Toilet training bukan sekadar soal keterampilan fisik, tapi juga soal pembentukan kemandirian dan kepercayaan diri anak sejak dini.