Presiden Filipina Marcos Jr Temui Trump di Gedung Putih Bahas Kesepakatan Dagang

Wait 5 sec.

Presiden AS Donald Trump/FOTO via Instagram @whitehouseJAKARTA - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa. Pembahasan kesepakatan perdagangan menjadi agenda utama pertemuan keduanya.Marcos menjadi pemimpin Asia Tenggara pertama yang bertemu dengannya dalam masa jabatan keduanya.Trump saat ini mencapai kesepakatan perdagangan dengan dua mitra regional Manila, Vietnam dan Indonesia, tetapi telah mendorong tawar-menawar yang alot dalam perundingan bahkan dengan sekutu dekat yang dibutuhkan Washington untuk tetap berada di pihaknya dalam persaingan strategisnya dengan China."Saya berharap diskusi kita akan berfokus pada keamanan dan pertahanan, tentu saja, tetapi juga perdagangan," kata Marcos sebelum meninggalkan Manila dilansir Reuters."Kita akan melihat seberapa besar kemajuan yang dapat kita capai dalam negosiasi dengan Amerika Serikat mengenai perubahan yang ingin kita terapkan untuk meringankan dampak tarif yang sangat ketat terhadap Filipina,” sambungnya.Amerika Serikat mengalami defisit hampir $5 miliar dengan Filipina tahun lalu dalam perdagangan barang bilateral sebesar $23,5 miliar. Bulan ini, Trump menaikkan ancaman tarif "timbal balik" terhadap impor Filipina menjadi 20% dari 17% yang diancamkan pada bulan April.  Meskipun sekutu AS di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan belum mencapai kesepakatan dagang dengan Trump, Gregory Poling, pakar Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, mengatakan Marcos mungkin dapat mencapai kesepakatan yang lebih baik daripada Vietnam, dengan kesepakatan tarif dasar 20% untuk barang-barangnya, dan Indonesia sebesar 19%."Saya tidak akan terkejut melihat pengumuman kesepakatan dengan Filipina dengan tarif yang lebih rendah daripada keduanya," ujarnya.Marcos, yang tiba di Washington pada hari Minggu, pergi ke Pentagon pada Senin untuk berunding dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan kemudian bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio. Selama kunjungannya, ia juga akan bertemu dengan para pemimpin bisnis AS yang berinvestasi di Filipina.